25

556 121 59
                                    

"Yang Mulia Raja segera memasuki ruangan!"

Sebuah seruan yang dilakukan oleh prajurit penjaga sukses membuat semua orang di sana berdiri, lalu membungkukkan badannya memberi hormat.  Begitu juga yang Victory lakukan saat ini.

Sembari melihat pria dengan jubah kerajaan itu melintas dengan dagu terangkat, ia tolehkan kepala ke arah pintu. Mencari presensi gadis Kim yang ia kira akan datang ke sini bersama Taehyung. Tetapi nyatanya? Ia bahkan belum melihat batang hidungnya hingga sekarang.

Sang Raja kini sudah singgah pada kursi kebanggaannya. Para hadirin yang datang dalam persidangan kali ini juga sudah duduk kembali. Sehingga suasana tegang sangat terasa di sana.

Victory yang tadinya merasa santai juga berubah menjadi sedikit khawatir. Tidak. Dia tidak mengkhawatirkan dirinya tentang keputusan sidang nanti. Tetapi ia mengkhawatirkan Jennie.

Mengapa sampai detik ini dia belum datang? Apa telah terjadi sesuatu dengannya?

Salah satu petinggi kerajaan yang tak Victory ketahui namanya itu mulai melangkah maju dengan sebuah surat yang akan ia bacakan.

"Hormat Yang Mulia Raja, izinkan hamba memulai persidangan hari ini dengan membacakan surat  dakwaan terhadap tahanan penjara tiga atas nama Yoo Taehan."

Pria itu menjeda kalimatnya sebentar. Victory yang masih terperangah akan proses sidang kali ini hanya bisa bergeming dengan mata yang membulat.

Apa ini akan menjadi sidang seperti di tahun 2030?

Victory tidak yakin dengan itu, Pasalnya sedari tadi ia tak melihat adanya seorang yang mengenakan pakaian berbeda ataupun seseorang yang menjabat sebagai pengacara di sini.

Ah apa mungkin semua keputusan berada di tangan Raja?

Aisshhh! Mana bisa seperti ini? Seharusnya ada seorang hakim maupun  terdakwa yang boleh menyewa pengacara!

Pria itu geram sendiri ketika dirinya tiba-tiba saja di suruh untuk maju. Bahkan ia di dorong oleh prajurit tadi agar segera berlutut di hadapan sang Raja.

DUGHH!

Tiba-tiba kepalanya dipukul menggunakan gagang pedang oleh prajurit di belakangnya. Dan karena hal inilah kepalanya hampir terantuk ke tanah.

Ia mendesis, tak terima dirinya diperlakukan seperti ini. Oleh sebab itu ia melempar tatapan sinis pada pria mengenakan prajurit itu.

"Bersujud lah di hadapan Yang Mulia," lirih sang prajurit menyuruh Victory yang enggan menundukkan kepalanya.

Ah ayolah, jangan bercanda.

Aku? Harus bersujud pada diriku sendiri? Ck!

Tidak sudi!

DUGHH!

Prajurit itu kembali menegur Victory. Tetapi kali ini ia tak memukulnya melainkan menendang bokong sang dosen.

Sialan! Umpatnya lalu mendesis dan terpaksa melakukan apa yang prajurit itu perintahkan.

Buru-buru ia segera menaikkan kepala dan kali ini manik kembarnya tak sengaja bertemu dengan sepasang retina yang sama dengannya.

Deg.

Keduanya saling mengunci pandangan masing-masing. Victory yang menatap Taehyung dengan penuh kebencian dan Taehyung yang menatap Victory dengan remeh.

"Seperti yang diketahui, dia adalah Yoo Taehan, Yang Mulia. Pria yang diketahui telah bertemu dengan Permaisuri Kim malam itu."

Ya memang apa salahnya, kalau aku menemui Jennie malam-malam?! batin Victory yang geram. 

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang