54

391 71 27
                                    

Kerutan-kerutan halus muncul di dahi sang ratu. Wanita itu heran, dengan dua insan di depannya yang melafalkan kalimat entah apa artinya, ia tidak tahu. Terlebih ketika dirinya mendapatkan pernyataan yang sangat-sangat sulit diterima akal sehatnya.

"Hei, apa maksudnya ini?"

Ratu Joohyun bertanya sembari tersenyum pongah.

"Kalian itu ada-ada saja, mana mungkin kalian-"

"Mungkin," cercah Victory memotong kalimat Ratu Joohyun. Menurutnya, ia harus menyakinkan wanita bangsawan itu supaya dirinya tidak lagi diinjak-injak dan bisa di ajak bekerjasama untuk mencegah kutukan yang sebentar lagi akan terjadi.

"Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Yang Mulia. Baiklah, aku tahu kau tidak akan percaya begitu saja, tapi biarkan kami membuktikan nya," ujar Victory kemudian melepaskan rangkulannya di pundak Jennie.

Pria itu memendarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan Jennie guna mencari-cari barang yang dapat membuktikan jika dirinya dan Jennie merupakan manusia dari 2030.

"Ini, kau tahu apa ini?" tanyanya begitu mengambil tab milik Jennie yang tergeletak di meja. Pria itu menyalakannya, menggulirkan layar tab untuk menunjukkan fitur-fitur yang ada.

"Di sini tidak ada barang secanggih ini. Hanya ada di tahun 2030 lah kau bisa menemukan benda ini. Dan yah, jika kau masih belum percaya, aku bisa membuktikannya lagi."

Victory bergeser ke sisi lemari guna menunjukkan barang-barang elektronik milik Jennie. Ia menunjukkan kegunaan masing-masing barang di hadapan wanita bermarga Bae itu supaya menarik kepercayaannya.

"Dari semua barang-barang di sini, apa kau masih belum percaya kalau kami berasal dari masa depan?" Victory bertanya sembari menggeledah tas selempang yang dikenakannya sejak tadi.

Ia teringat jika dia mempunyai barang bukti lainnya yang dapat mencuri perhatian sang ratu.

Namun masalahnya, ia tak dapat menemukan kertas-kertas tersebut. Padahal seingatnya dia meletakkannya kembali ke dalam tas.

Oh tidak, apa mungkin aku meninggalkannya di Manchuria?

"Eoh, barang-barang murahan seperti itu mudah dibuat. Buat apa aku mempercayai kalian. Aishh! Ada-ada saja kalian ini," ucap Ratu Joohyun diakhiri decihan kecil.

Hal itu sontak membuat Jennie tersinggung. Gadis itu sudah tidak tahan lagi dengan sifat sombong dan semena-mena wanita di depannya.

"Mudah katamu? Coba kau buat sekarang. Apa kau bisa membuat tab secanggih itu? Apa kau bisa menghasilkan suara sejernih speaker gambar hiu punyaku, hah?" Celetuk Jennie ketus.

Gadis itu beralih menjadi melipat lengannya di depan dada. "Kau bilang barang-barangku murahan? Cih tidak tahu saja aku membelinya dengan harga 15 juta won untuk satu speaker. Kalau kau bisa tidak mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli barang sekecil ini? Hahahah punya uang seribu won saja tidak. Apalagi 15 juta won?"

"Jane..." tegur Victory menanggapi omongan ketus mahasiswinya.

Astaga...

Victory membuang nafasnya berat, jika dibiarkan terus menerus gadis yang hampir 20 tahun itu pasti akan tetap seperti itu. Memamerkan barang-barangnya.

Ia menggelengkan kepalanya pertanda, menolak Jennie untuk melanjutkan kalimatnya. "Yang Mulia, dengarkan dulu."

Sang wanita memutar lehernya, mengalihkan atensinya pada sosok pria berkumis itu.

Terlihat jika laki-laki itu menyentuh kumisnya. Kemudian kejadian yang tak pernah terduga oleh ratu Joohyun disaksikan.

Yap. Victory baru saja melepaskan paksa kumis palsunya. Sehingga menampilkan wajahnya yang 99% mirip dengan Taehyung.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang