18

542 117 51
                                    

Sepasang monolid itu menyipit, mengidentifikasi wanita yang membelakanginya. Dari pakaiannya, ia bisa menebak jika itu merupakan golongan bangsawan, tapi kenapa penampilannya kusut dan rambut acak-acakan seperti itu?

Karena penasaran, pada akhirnya pria bermarga Min itu berdehem.

Untungnya kali ini Jennie langsung menoleh. Ah mungkin kali ini indera pendengarannya sedang berfungsi dengan baik.

"Oh My God!" seru Jennie begitu melihat laki-laki yang memiliki luka gores di salah satu matanya.

Sementara itu, Yoongi yang melihat wanita di depannya tersentak kaget hanya bisa menatapnya datar. Lalu beralih menelisiknya dari puncak kepala hingga ujung kakinya.

Dia siapa?  tanyanya pada dirinya sendiri.

Di sisi lain Jennie yang mendapati sosok berkulit putih nyaris pucat itu masih tercekat. Entah mengapa setelah  melihat ciri-ciri pria di depannya, otaknya membawanya pada pemikiran yang tidak-tidak.

Oleh karena itu, ia mengambil langkah mundur. Sedikit menghindar, terlebih setelah pria putih itu melenturkan otot-otot lehernya hingga berbunyi...

KREKK!

"Yak! Jangan mendekatiku vampir sialan!" pekik Jennie karena mengira yang di hadapannya ini adalah vampir si makhluk penghisap darah. Pasalnya kulit seputih itu dan luka gores di kelopak mata, sukses membuatnya teringat akan karakter fiktif di film yang pernah ia tonton bersama Lisa dan BamBam.

"Vampir?" lirih Yoongi tak paham akan apa yang Jennie maksud. Wajar saja di masa kerajaan tak ada film-film atau cerita fiksi yang mengisahkan kehidupan makhluk penghisap darah seperti vampir.

"Jika kau mendekat selangkah dari situ, akan aku pastikan taringmu aku gergaji!" ancam Jennie sembari menuding pria bermarga Min tersebut.

"Taring apa yang kau maksud?"

Sang gadis mengernyitkan salah satu alisnya lalu tiba-tiba saja otaknya mendapat pencerahan setelah melihat ke bawah mendapati bayangan dirinya.

Tunggu, kenapa dia tidak terbakar setelah terkena sinar matahari? monolognya dengan mata yang membulat. 

"Yakk! Apa kau bukan vampir?"

Sang pria menghela nafasnya berat lalu memutar bola matanya malas. Astaga! Siapa yang membawa orang gila ini ke istana?  geramnya.

Tanpa aba-aba sang gadis terlebih dahulu mendekat dan menarik wajahnya. Jennie sedikit berjinjit untuk bisa menyejajarkan pandangan dengan sang pria. Pipi putih itu ia tangkup, membuat sang empunya memajukan bibir. Lalu bibir tipis Yoongi ia tarik ke samping dengan jarinya, mencari-cari taring ciri khas  vampir.

Benar, dia tidak punya taring. Giginya sama seperti gigi manusia.

Kemudian mata kucingnya beralih pada luka gores di mata. Luka ini terlihat baru, sepertinya di dapat tiga hari yang lalu. Kalau dia  vampir pasti lukanya akan cepat hilang tanpa meninggalkan jejak.

Victory yang melihat Jennie bertindak di luar nalar hanya bisa menggelengkan kepala sambil memejamkan matanya pasrah. Entah apa yang akan terjadi nanti.

"Yakk! Apa yang kau lakukan?!" bentak Pangeran Min mendorong pundak Jennie agar menjauh setelah gadis itu menggosok luka gores di matanya dengan jari telunjuknya.

"Aku hanya memastikan, lukamu asli atau bukan," jawab Jennie tanpa menyiut sedikitpun.

Well, kita tahu bagaimana kebiasaannya sering bertanya karena rasa ingin tahunya yang tinggi.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang