48

372 79 19
                                    

BRAAKK!!

Suara debuman pintu nyaring terdengar di ruangan berukuran 6x5 meter itu. Sorot mata sang empunya ruangan berubah tajam, mengabsen setiap barang-barang miliknya yang terpajang di lemari.

Sialan! Bagaimana bisa dia tahu hal ini?

Jennie bergegas mengambil kotak P3K yang bertengger di tempati semula. Dibukanya kotak putih itu dan mencari-cari cairan khusus buatan Park Jimin.

"Masih ada empat. Kenapa Taehyung bilang sudah pecah dua?" gumamnya begitu menyadari persediaan cairan itu tetap sama seperti sebelumnya.

Gadis itu terdiam, memikirkan apa yang Taehyung katakan sebelumnya.

Flashback.

"Apa yang dimaksud dengan Made in Seoul 2030?"

"A-apa yang kau katakan? Aku mana tahu. Memangnya kau melihat tulisan itu dari mana?" tanya Jennie mencoba bersikap biasa-biasa saja. Gadis itu masih ingin mempertahankan identitas palsunya.

"Di kemasan cairan bau itu. Saat itu, botol kacanya pecah dua dan aku tak sengaja melihatnya."

Tepat setelah mengatakan hal itu, Jennie membuatkan matanya. Terlonjak kaget sekaligus panik mendengar asupan sehari-harinya pecah.

Bagaimana ini? Aku tidak bisa bertahan di sini tanpa cairan itu.

"Bagaimana bisa pecah? Apa yang kau lakukan Taehyung?!" Jennie sedikit menaikkan nada bicaranya. Terbawa emosi yang seketika membuncah.

Pria berumur 25 tahun itu sedikit tersentak begitu gadis di hadapannya berubah garang. "Sepertinya pecah karena aku tak sengaja mengobrak-abrik isi kotak itu."

"APA?!!"

Raut wajah penuh kecewa dan kesal kentara sekali di wajah si manis. Hal itu tentunya membuat Taehyung bertanya-tanya, sepenting itukah kotak berwarna putih itu?

"Jisoo-ah, jangan marah. Dengarkan aku dulu. Jadi saat kau belum sadar aku tak sengaja melihat kotak tersebut di lemari. Awalnya, aku curiga pada kotak itu karena yaahh... Kau tahu sendiri kan kalau keadaan istana sedang tidak baik-baik saja? Apalagi ditambah kejadian kau diracuni oleh seseorang. Hal itu membuatku semakin waspada, sehingga aku mengira kotak putih itu juga bagian dari jebakan yang ditujukan padamu. Aku mengobrak-abriknya dan ternyata tidak ada hal mencurigakan selain benda-benda aneh dan cairan bau itu."

Mendengar penjelasan dari Taehyung Jennie hanya bisa memijat pelipisnya sembari membuang nafasnya berat.

Dasar manusia purba!

Sementara Taehyung yang melihat reaksi Jennie seperti itu lantas menjadi panik. Takut jika gadisnya itu kenapa-kenapa.

"Jisoo-ah, kau kenapa?"

Jennie tak menyahut, darahnya masih mendidih setelah mendengar pernyataan Taehyung.

Taehyung mengulurkan tangannya, mencoba merangkul pundak Jennie. Namun belum sempat hal itu terjadi, Jennie terlebih dahulu menggeser posisinya sehingga jaraknya dengan Taehyung menjauh.

"Cukup Taehyung. Lain kali kau jangan menyentuh barang-barangku tanpa izin dariku. Apa kau tidak tahu, seberapa berharganya cairan itu untukku?!" ketus Jennie membuat Taehyung diam ditempatnya.

Gadis itu terlalu mudah terbawa emosi sehingga sekarang ia sedikit lupa mengenai batasan perilaku yang seharusnya tak ia lakukan.

"Jisoo-"

"Lihat itu, Jungkook datang. Aku pergi dulu. Terimakasih atas bunganya!" kata Jennie tepat sebelum meninggalkan Taehyung yang terpatung.

Flashback end.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang