13

610 119 55
                                    

"Ah ayolah ahjussi... Jangan mengada-ada. Ide mu itu konyol sekali. Aku ini belum genap 20 tahun dan kau menyuruhku untuk menjadi selir. Eoh, itu berarti aku dinikahi raja? Oh tidak! Itu tidak mungkin! Aku tidak mau!" Jennie menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku tidak mau menikah!"

Mendengar nada melengking yang sungguh sangat 'sopan' di telinga, Victory lantas menghela nafasnya berat.

"Ini kesempatan emas agar kita bisa masuk ke istana dengan aman, Jane. Tolong mau ya... nanti saat kau sidang skripsi akan  aku pastikan tidak ada hambatan. Semulus jalan tol, pokoknya!" rayu Victory.

"CK! Aku tetap tidak mau! Apa ahjussi lupa, tipe idealku itu seseorang yang hot, young, and rich. Bukan seorang raja yang tua, berjenggot, berperut buncit dan beruban!"

"Eoh? Tahu darimana rajanya seperti itu? Memangnya kau sudah pernah bertemu dengan raja?" sanggah Victory yang sebenarnya tak terima jika bagian dirinya di masa lalu disebut seperti itu oleh Jennie.

Dengan gelagapan Jennie menyahut, "Y-ya! Memang raja seperti itu! Di cerita dongeng manapun, rajanya sudah tua dan berkumis jenggot!"

"Tapi kita bukan di negeri dongeng, Jennie-ah."

Mendengar itu, lantas Jennie Kim mengatupkan mulutnya.

Benar. Ia bukan berada di negeri dongeng, melainkan di masa lalu.

"T-taapii... Aku tetap saja tidak mau menikah!"

Sang pria dewasa terdiam sejenak guna memikirkan bagaimana caranya membujuk sang gadis.

"Jennie, kau tidak akan menikah sungguhan. Ini hanya pura-pura saja. Kau hanya perlu menggantikan Kim Jisoo, berperan layaknya seorang selir."

"Jadi kalau aku pergi dari sini, aku tidak akan menjadi janda?" tanya Jennie dengan wajah polosnya.

Astaga... Pertanyaan macam apa itu?

"Janda?" ulang Victory yang merasa tak paham dengan omongan mahasiswinya.

"Iya. Wanita yang meninggalkan atau ditinggal suaminya disebut janda. Jadi, karena itu aku tidak mau dipanggil janda saat berada di tahun 2030. Masa masih muda seperti ini dipanggil janda. Kan tidak lucu!"

"Kau tidak akan menjada, Jennie Kim. Ini hanya akting. Kau tahu? A-K-T-I-N-G! Kalaupun kau mau menjadi selir, orang-orang akan mengetahuimu sebagai Kim Jisoo. Bukan Jennie Kim dari tahun 2030. Apa kau paham?"

Setelah sedikit menjelaskan idenya, Victory bisa melihat jika sang gadis tampak manggut-manggut. Ia harap otak mahasiwinya itu bisa berjalan lancar demi menyerap informasinya.

"Lalu kalau aku menjadi selir apa aku akan tinggal sendiri di istana? Dan apa ahjussi akan membiarkanku mencegah kutukan itu sendirian?"

"Tentu tidak. Bocah sepertimu bahaya jika  ditinggal sendirian. Karena itu, aku sudah merencanakan sesuatu," ujar Victory diakhiri dengan senyum miring di wajahnya.

"Apa itu?" Jennie bertanya, lantas Victory menjawabnya dengan cara mencondongkan tubuhnya dan membisikkan rencananya.

"..."

"Kau benar-benar gila ahjussi! Benar apa kata orang, katanya seseorang akan menjadi gila karena cinta. Tetapi sayangnya, kau bukan menggila karena cinta tetapi kau gila karena terlalu lama mencari cinta!" ujar Jennie meringis setelah mendengar rencana nekat dosennya.

Kemudian yang pria itu lakukan hanya tersenyum penuh kemenangan. Ia merasa jika idenya paling cemerlang tanpa tahu seberapa besar pengaruhnya pada kehidupan mereka nanti.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang