Jennie membulatkan matanya. Apa yang dikatakan oleh Dayang Jung benar-benar membuatnya tersentak.
"D-ditangkap? D-ditangkap siapa?!" tanya Jennie dengan raut wajah khawatir.
"Maaf Permaisuri, saya tidak tahu. Tapi tadi siang para prajurit sibuk mencarinya."
Tak bisa dipungkiri lagi, Jennie beranjak dari duduknya dan langsung menuju ke arah pintu, ingin mencari ahjussi si bujang lapuknya itu.
"YAKK! BIARKAN AKU PERGI!" Jennie berucap dengan penuh ketegasan karena prajurit penjaga itu sudah menghadangnya di depan pintu.
"Tidak, Permaisuri. Anda harus tetap di sini."
Jennie mendecih. Tatapannya berubah tajam dan sialnya entah mengapa terasa berair mengingat sekarang ia benar-benar khawatir pada pria berumur 32 tahun itu.
Merasa sangat marah, Jennie memutuskan untuk melawan pria di depannya yang notabenenya berukuran dua kali lipat dari tubuhnya. Gadis itu meninju di beberapa titik namun sayangnya hal itu tak mempan untuk membuat pria itu kesakitan.
Oh astaga! Dia terbuat dari apa sih? Kenapa keras sekali?
Jennie pias, nafasnya sekarang memburu akibat usahanya yang nihil membuahkan hasil.
"Permaisuri, sebaiknya anda hentikan. Itu hanya akan melukai tanganmu," kata prajurit itu yang diketahui bernama Jongin.
"Don't fuck me over!"
BUGGHH!
Jennie menyeringai ketika wajah prajurit itu melengos ke samping dan meringis sembari memegangi pangkal hidungnya. Hal itu membuat perhatian rekannya teralihkan.
Memanfaatkan kesempatan emas ini, ia segera melengos kabur dari sana.
"Permaisuri Kim!" teriak dua prajurit penjaga itu secara bersamaan.
Mengetahui ia sedang dikejar oleh dua pria itu, Jennie semakin mempercepat langkah kakinya. Tak peduli jika sekarang ini ia tak memakai alas kaki. Yang ada di pikirannya sekarang adalah ia harus menyelamatkan Victory.
Sementara itu, Dayang Jung yang ditinggal sendirian di paviliun raja hanya bisa meneguk ludahnya susah. Kemudian menggigit bibirnya ragu. Entah mengapa saat ini telapak tangannya berubah lembab.
Apa mungkin aku harus memberitahukan hal ini juga? Batin dayang Jung terdiam sebentar dengan pikiran yang berkecamuk.
Kemudian setelah meletakkan makanan di meja, wanita itu kini melangkahkan kakinya keluar dengan tangan yang membawa nampan kosong.
Langkahnya sedikit ia percepat mengingat, di sekitar paviliun raja sepi karena jauh dari tempat tinggal yang lainnya. Bisa dikatakan, tempatnya terpisah daripada yang lain.
Namun entah mengapa bulu kuduknya kini meremang. Nafasnya juga berubah menjadi tidak teratur dengan pikirannya yang semakin yakin jika ada seseorang yang menguntitnya.
Dan tanpa pernah ia siasati sebelumnya, lengannya tiba-tiba ditarik ke belakang hingga membuat tubuhnya ikut terhuyung dimakan kegelapan.
Kedua matanya membulat sebab mulutnya dibungkam oleh orang itu.
"Mpptt--" Dayang Jung bersuara meminta tolong namun suaranya tertahan.
"DIAM!" bentak orang tersebut.
Eum? Suara itu seperti...
DUGHH!
Dayang Jung meringis ketika tubuhnya di hempasan pada dinding pagar belakang istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Time
Fanfiction(END)Apapun akan Jennie lakukan untuk mendapatkan nilai A+ Bahkan ia rela untuk menyebrangi dimensi demi mematahkan kutukan yang menimpa dosennya itu. Victory Kim adalah pria berumur 32 tahun yang berprofesi sebagai dosen. Di masa lalu, ia dikutuk...