33

448 90 11
                                    

Taehyung mendengus ketika kuda yang ditumpanginya  berhenti tepat di sebuah gerbang menjulang ini. Pria itu terpaksa menahan geraknya ketika salah satu prajurit pengawalnya menunjukkan sebuah surat pada prajurit penjaga gerbang kerajaan Manchuria.

Dengan malas ia melihat interaksi dua prajurit yang mengenakan seragam berbeda tersebut. Dalam hati ia menggerutu ketika menyadari kedatangannya tak langsung diperbolehkan masuk.

Cih, apa-apaan ini? Tadi katanya mengundangku, dan sekarang justru aku harus diperiksa. Penyambutan macam apa ini?

Proses pemeriksaan dimulai dari para prajurit pengawal Taehyung. Tubuh mereka diraba, tas beserta barang-barang yang mereka bawa juga diperiksa satu persatu oleh prajurit Manchuria.

Taehyung yang menunggu gilirannya hanya bisa mendesis melihat apa yang terjadi di depan sana.

Hingga tiba saatnya ketika para prajurit hendak maju untuk memeriksanya, ia membuka suara.

"Kalian mau apa?" tanyanya datar namun berbanding terbalik dengan sorot matanya. Para pengawal Taehyung yang menyadari akan hal itu hanya bisa menahan napas, mereka bisa merasakan betapa penuh kebenciannya sepasang monolid sang raja.

"Memeriksa anda."

Sebuah seringain tipis tampil di wajah sang raja. Ia merasa benar-benar disepelekan untuk saat ini. Bagaimana bisa dia yang notabenenya sebagai seorang menantu dari kerajaan Manchuria sekaligus sebagai raja juga harus diperiksa seperti pengawalnya.

"Ck! Apa kau tidak diajari sopan santun di sini? Aku itu seorang raja sekaligus menantu di sini. Apa sikap seperti itu yang kau lakukan untuk menyambutku?"

"Maaf tuan. Tapi ini adalah perintah dari Pangeran."

Ah jadi Hoyoung sudah kembali? monolog Taehyung disusul dengan sudut bibirnya yang terangkat mengukir senyum miring.

"Apa tidak ada—"

"Taehyung-ah!"

Sebuah seruan tiba-tiba saja terdengar, membuat fokus Taehyung teralihkan dari prajurit penjaga gerbang ini.

Dilihatnya sosok wanita cantik yang telah resmi menjadi pendamping hidupnya itu berjalan menghampirinya dengan wajah yang dihiasi secarik senyum indah.

"Kenapa kau di situ saja? Ini sudah terlambat. Ayo masuk Taehyung-ah!" ajaknya.

Entah ini sekedar kebetulan atau memang dirinya sedang dikelilingi oleh keberuntungan hari ini, Taehyung dibuat tersenyum puas ketika mendapati istrinya yang memberikan lampu hijau.

Pria itu sengaja turun dari kuda dan berjalan mendekati Ratu Joohyun hanya untuk sekedar mengelus puncak kepalanya dan mengatakan,"Maaf sayang, sepertinya aku sedikit terlambat. Lihat saja dua orang ini menahanku."

Begitu mendengar aduan dari sang suami, Ratu Joohyun langsung mengalihkan pandangannya. Menatap penuh tanda tanya pada dua orang prajurit yang tengah bertugas.

"Apa itu benar? Kenapa kalian melakukan hal itu?"

Demi apapun Taehyung sangat senang karena usahanya telah berhasil. Hanya dengan ia memberi elusan di kepala dan panggilan sayang mampu mengambil hati sang ratu.

"Maaf Yang Mulia, tapi ini adalah perintah dari Pangeran Hoyoung."

Astaga! Dia berulah lagi!

Helaan nafas Ratu Joohyun lakukan. Wanita itu tampaknya masih heran mengapa adik laki-lakinya itu selalu berprasangka buruk pada Taehyung?

Tanpa aba-aba Ratu Joohyun mengandeng lengan Taehyung dan menariknya untuk masuk.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang