35

451 99 17
                                    

"Ada apa Yang Mulia?"

Jungkook bertanya dengan wajah panik ketika menyadari jika rajanya kini tampak menahan marah.

"Bukan urusanmu. Cepat siapkan kuda. Kita harus segera sampai  di istana," tukas Taehyung tanpa mempedulikan pertanyaan sebelumnya.

Untuk perjalanan pulang kali ini terhitung lebih cepat sebab pasukan Taehyung memilih jalan rahasia sebagai jalur lintasannya.

"Jungkook, bunyikan lonceng utama dan umumkan pada semua orang untuk segera berkumpul di aula. Ingat semua orang, tanpa terkecuali!" perintah Taehyung sesampainya di halaman istana.

Prajurit pengawal Taehyung segera memecah. Sementara itu, Taehyung langsung bergegas menuju paviliunnya.

Dilihatnya jika keadaan paviliunnya kini dikepung oleh para prajurit untuk berjaga-jaga. Tanpa sepatah kata, pria bermarga Kim itu menerobos masuk guna melihat apa yang telah terjadi.

Benar, pintunya telah rusak.

BRAK!!

Pintu yang telah rusak itu ia tendang, sehingga membuat orang-orang di sana menoleh dengan raut wajah cemas.

Ya, mereka semua cemas sekaligus panik jika rajanya dalam kondisi marah seperti sekarang. 

Berbagai macam bunyi barang-barang yang berjatuhan ataupun dilempar memenuhi paviliun raja. Para prajurit di luar sana hanya bisa menggigit bibir, mewanti-wanti bagaimana nasibnya setelah ini.

Sedangkan Taehyung di dalam sana, berusaha melupakan emosinya. Tak dipungkiri lagi bahwa dirinya benar-benar naik pitam setelah mengetahui Jennie tak ada di dalam.

Cih! Sudah jelas bahwa dia sengaja membobol pintu demi membawa kabur Jisoo.

Aisshhh! Dia pergi kemana? batin Taehyung lantas membuang nafasnya berat.

"Yang Mulia," panggil seseorang membuat Taehyung teralihkan dari pikirannya.

"Semua orang sudah hadir Yang Mulia," Jungkook melapor sembari menundukkan kepalanya setelah mengetahui jika rajanya tengah berapi-api.

"Termasuk Yoo Taehan?" sahut Taehyung dengan nada yang seketika berubah dingin.

Jangan lupakan juga dengan sorot matanya yang terlihat seperti harimau sedang mengintai mangsanya.

Jungkook yang melihat hal itu hanya bisa menahan napas. Walaupun bukan dia yang bersalah kali ini, tetap saja dia merasa takut. Apalagi, dialah yang diberi tanggung jawab untuk menjaga istana selagi Taehyung pergi ke Manchuria.

"I-iya Yang Mulia."

Balasan tersebut membuat Taehyung langsung melangkah keluar. Langkah kakinya berjalan cepat, bergegas menuju aula yang memang sudah dipenuhi orang-orang.

Para warga istana, seketika berdiri sembari menundukkan kepala  guna memberi hormat pada sang raja yang tengah berjalan penuh ketegasan.

"Aku tidak mau banyak basa-basi. Jadi langsung saja, apakah ada di antara kalian ada yang melihat hal mencurigakan di sekitar paviliunku?"

Hening.

Semua mulut di sana terkatup rapat, tak ada yang berani menyahuti sang raja. Alhasil karena hal ini Taehyung mendecih. Tangannya kembali terkepal menahan amarah yang kapanpun bisa meledak.

"Apa kalian semua bisu?!" Ia menggeram. Sungguh ia sangat kesal sekarang.

Namun lagi-lagi hal yang sama pun terjadi. Tak ada satupun yang menjawabnya sehingga membuat ia  beranjak.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang