21

526 119 31
                                    

Tatapan tajam Yang Mulia Raja tak bisa diabaikan, karena sang empu juga mencengkeram kedua lengannya.

"Taehyung-ah, t-tadi malam d-dia menemui pria lain secara diam-diam," cicit Ratu Joohyun dengan nada tertekan. Tentu ia tak mau jika dirinya disalahkan karena Taehyung mengira gadis Kim itu kenapa-napa.

"Aku bertanya padamu apa yang telah terjadi padanya? Bukan apa yang dia lakukan tadi malam," kata Taehyung membuat sang ratu mendesis pelan.

Tanpa mau menunggu lebih lama lagi, pria berumur 25 tahun itu beralih mendekat pada gadis yang telah terlelap.

Pertama, Taehyung menatap sebagian wajah Jennie yang bersembunyi di balik lengannya.

Dia tidur? tanyanya pada dirinya sendiri.

"Kenapa Jisoo dibiarkan mengikuti pelatihan? Dia itu belum sepenuhnya pulih," kata Yang Mulia Raja dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya. Kini pandangannya tertuju pada Ratu Joohyun.

"Taehyung-ah, Jisoo sudah sehat. Bahkan tadi malam dia—"

"Sudah sehat? Dilihat dari mananya kau bisa mengatakan hal itu? Lihat! Kelopak matanya bahkan menghitam seperti ini. Di saat tertidur pun dia masih terlihat lelah. Dan sekarang kau menyuruhnya untuk mengikuti pelatihan?" sang Raja tersenyum kecut. Tanpa berpikir panjang, ia segera mengambil alih Jennie sehingga tubuh ramping itu berakhir   di gendongannya.

Sang Ratu terhenyak, kedua matanya membola ketika melihat suaminya membopong wanita lain di hadapannya. Entah mengapa melihat hal ini hatinya berdesir perih.

"Jika terjadi sesuatu padanya, kau lah yang harus bertanggung jawab," kata Taehyung ketika melintas di depan Ratu Joohyun.

Mendengar hal itu, Ratu Joohyun refleks menggertakkan giginya. Tangannya perlahan mengepal seiring dengan  punggung Taehyung yang menjauh.

Setelah memastikan pria berjubah kerajaan itu tak terjangkau, kini sorot matanya berubah menjadi dingin dan ia arahkan  pada sosok wanita paruh baya yang masih bersujud meminta ampun padanya.

"Dayang Jung, kau tahu apa kesalahanmu kali ini?"

Nada datar namun terkesan dominan itu sukses membuat Dayang Jung bergetar.

"Ya, Yang Mulia. Hamba benar-benar meminta maaf. Hamba berjanji tidak akan mengulangi kesalahan hamba lagi."

Decakkan kecil itu terdengar, kendati sudah berjanji seperti ini Ratu Joohyun tetaplah tidak akan mengubah konsekuensi yang telah ada. Menurutnya, aturan harus tetap di patuhi dan itu hukumnya wajib.

"Dayang Park, panggilkan prajurit ke sini untuk membawanya ke balai pengadilan," celetuk sang ratu yang sukses membuat wanita paruh baya itu tercekat.

Begitu juga dengan dayang lainnya yang hanya bisa membelalak mendengar perintah ratunya. Pasalnya jika sudah seperti ini, Ratu Joohyun tidak akan tanggung-tanggung menjatuhi hukuman pada orang yang bersalah.

...


Sesampainya di paviliun milikinya, Taehyung meletakkan tubuh Jennie dengan perlahan.  Iya, dia membawa ke paviliunnya karena paviliunnya lebih dekat dengan gazebo istana.

Selesai menaikkan selimut sebatas dada, kini sepasang iris cokelat itu menatap wajah cantik yang terlelap.

Melihat kelopak mata yang sedikit menggelap membuat ia teringat akan perkataan Ratu Joohyun.

Sebenarnya apa yang telah terjadi? Apa mungkin...

Taehyung merotasikan bola matanya. Kepalanya menengadah menatap langit-langit.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang