51

372 79 10
                                    

Gadis itu menyapu pandangnya seantero halaman. Dahinya mengerut  bingung ketika retina matanya mendapati suasana hiruk pikuk.

"Sooyoungie, sebenarnya ada apa ini? Kenapa istana terlihat sibuk?" tanya Jennie pada sosok dayang barunya yang terlihat seumuran.

Gadis itu merasa senang, karena akhirnya ia mempunyai teman yang seumuran di istana ini.

"Setahu saya, para prajurit tengah mempersiapkan perang, permaisuri," jawab sang dayang muda tersebut. Hal itu sukses membuat Jennie membelalakkan mata.

What the hell? Perang apa? Apa hari itu itu akan segera tiba?

Seketika Jennie merasakan jantungnya berdebar, dengan tangan yang mulai berkeringat.

"Yang benar saja?"

"Iya Permaisuri. Setahu saya memang begitu. Yang Mulia Raja sendiri yang mengatakan  hal tersebut setelah berunding dengan para menteri."

Kalau mereka akan perang, itu artinya?

Kutukan itu akan terjadi? Dan desa-desa akan di bantai? batin Jennie teringat akan perkataan dosennya tempo itu.

Karena penasaran ia pun mengambil langkah untuk menemui Taehyung. Bukan apa, hanya saja untuk memastikan jika informasi yang di dapat benar-benar nyata.

Deg.

Ia tersentak begitu netranya tak sengaja melihat Ratu Joohyun dan Taehyung yang lengkap dengan pakaian perangnya.

Atas bantuan dari cahaya bulan dan juga penerangan di sekitar gazebo, ia bisa melihat jika sosok wanita itu tampak terisak.

Eoh apa yang terjadi? Jennie bergeming menyaksikan pemandangan di depannya.

"Permaisuri—"

"Ssstt!!! Jangan berisik!" potong Jennie begitu perempuan dengan seragam dayang istana muncul dari belakang. Ternyata, ia menyusul.

Atas apa yang diperintahkan Jennie, Sooyoung mengatupkan bibirnya kemudian mengikuti apa yang Jennie lakukan.

Yap, menguping.

"Sungguh, aku tidak mengatakan apapun pada mereka. Semua ini murni aku lakukan untukmu Taehyung," kata Ratu Joohyun terdengar bergetar.

Jennie mengerutkan dahi, merasa heran dengan Ratu Joohyun yang seperti memohon-mohon pada Taehyung.

Cih, kalau aku jadi dia, mana mau seperti itu!

"Lalu apa buktinya? Bukankah sudah jelas kalau adikmu itu tidak terima dan mulai mengusik wilayahku."

"A-aku minta maaf atas nama Hoyoung. Percayalah Taehyung,  bukan aku pelakunya. Kalau kau tidak percaya, tanyakan dengan para dayang, sejak tadi aku ada di paviliun. Sungguh. Aku tidak berbohong, Taehyung-ah."

Buliran bening kembali membasahi pipi wanita itu. Tetapi sepertinya hal itu tak membuat hati Taehyung meluluh sedikitpun. Pria itu tetap pada pendiriannya jika penyebab semua ini adalah istrinya sendiri, Ratu Joohyun.

"Aku tidak punya waktu untuk membuktikan alasanmu. Dan sekarang kau harus bertanggung jawab atas prajurit-prajuritku yang terluka parah dan sarana prasarana yang dihancurkan oleh prajurit adikmu itu!" ucap Taehyung dengan ketus kemudian memilih untuk melengos guna bergabung dengan pasukannya yang masih bersiap-siap.

"Ah jadi mereka benar-benar akan perang? Kalau begitu waktuku sudah tidak lama lagi dong?"  gumam Jennie diakhiri dengan senyumnya yang mengembang. Gadis itu tak sabar ingin segera kembali ke tahun 2030. Namun sepertinya, ia tak sadar jika di belakangnya masih berdiri seorang dayang pengasuhnya.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang