SRETT!!
Tubuh Jennie menegang kala kain penutup kepalanya berhasil ditarik dari belakang sehingga baju dayang yang ia kenakan nampak jelas.
Taehyung yang melihat hal itu lantas menyipitkan mata. Merasa curiga pada wanita di depannya ini.
"Dayang istana? Kenapa kau ada di sini?"
Jennie meneguk ludahnya kasar, tak berani menoleh sedikitpun. Dalam hati ia berdoa supaya bisa terlepas dari Taehyung.
Lama tak mendapat balasan membuat pria bermarga Kim itu semakin curiga. Sehingga tanpa aba-aba, ia menarik tubuh Jennie untuk berbalik.
Betapa terkejutnya ia ketika menyadari jika wanita yang ia cari-cari kini berada di depan mata dengan pipi basah akibat buliran air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.
"Jisoo?"
Cepat-cepat Taehyung menangkup kedua pipi gembul itu. Mengusap buliran bening yang masih membekas.
"Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?" tanya Taehyung dengan menoleh ke sana kemari memeriksa bagian tubuh Jennie, demi memastikan tak ada luka sedikitpun.
Jennie tak menyahut, matanya kini menatap nanar dengan tangan bergetar yang perlahan mengepal.
Aku harus bisa melawannya. Aku tidak boleh lemah. Aku pasti bisa, ucap Jennie dibenaknya untuk meyakinkan bahwa dia bisa melawan rasa takutnya.
"Hey? Kau baik-baik saja Jisoo? Ayo pulang! Bagaimana bisa kau ada di si-"
BUGHH!
Sebuah bogeman mentah, Jennie layangkan pada perut Taehyung, membuat pria bermarga Kim itu sedikit bergerak mundur memegangi perutnya.
"Apa yang kau lakuk—?
"Aku hanya membalas apa yang telah kau lakukan, Kim Taehyung."
"Apa?" tanya Taehyung yang sepertinya masih belum paham kemana arah pembicaraan Jennie kali ini.
Gadis itu mendecak lalu mengusap kasar sisa air matanya. Kesempatan kali ini ia tegaskan pada dirinya sendiri agar lebih berani lagi melawan Taehyung.
"Kau pura-pura tidak tahu? Atau memang kau tidak tahu seperti orang bodoh, Kim Taehyung?"
Taehyung terdiam, sembari memejamkan matanya menahan kesal. Baru kali ini ada yang berani memanggilnya bodoh.
"Kau sendiri yang membuatku berakhir di sini," ucap Jennie membuat Taehyung melebarkan mata. Pria itu masih tak percaya bahwa gadisnya yang polos, cerewet dan banyak tingkah itu, sekarang mulai memberontak.
"Jisoo-ssi, apa yang kau katakan? Aah pasti kau sedang ngelantur karena demam ya? Tadi kehujanan di sini? Atau kau—" Jennie menepis kasar tangan Taehyung yang berusaha memegangi bahunya.
"Cukup, Kim Taehyung. Aku muak melihat wajah bodohmu itu!" seru Jennie sembari mendorong wajah Taehyung untuk menjauh darinya.
Lagi. Taehyung dibuat jengkel ketika dirinya dipanggil bodoh.
Perlahan lengan pria bermarga Kim itu mulai tergantung bebas. Tangannya yang hendak menyentuh bahu Jennie, kini ia urungkan.
Ah sepertinya omongan Jennie telah membuat jiwa iblis Taehyung kembali muncul.
Pria itu memang tidak suka jika dirinya direndahkan. Apalagi jika sudah merasa dihina seperti ini.
Dalam kamus hidupnya, tak ada pengecualian untuk membalas orang yang telah membuatnya sakit hati.
Dalam hitungan detik, wajah Taehyung seketika berubah. Ekspresi khawatir yang tadi ia tunjukan sekarang hilang begitu saja digantikan dengan wajah datar dan aura dingin menyelimutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Time
Fanfiction(END)Apapun akan Jennie lakukan untuk mendapatkan nilai A+ Bahkan ia rela untuk menyebrangi dimensi demi mematahkan kutukan yang menimpa dosennya itu. Victory Kim adalah pria berumur 32 tahun yang berprofesi sebagai dosen. Di masa lalu, ia dikutuk...