27

544 105 29
                                    

FYI chapter ini sedikit berbeda dari sebelumnya karena aku ambil sudut pandang Victory saat pingsan.

Dan sebelumnya aku benar-benar minta maaf karena telat update 😭🙏 soalnya seminggu terakhir itu aku sibuk banget sama urusan real life.

Well, yang penting hari ini aku  bisa update dan semoga kalian masih mau baca cerita ini. Terimakasih banyak bagi yang udah nungguin cerita ini 😭🫂

So, happy reading ✨





Dahulu kala hiduplah seorang raja yang ringan tangan pada siapapun. Semua orang menjulukinya 'sang surya' yang berarti matahari, karena setiap kehadirannya akan selalu membawa kehangatan yang timbul dari senyum kontaknya. Mata hazel yang melengkung setiap kali menyapa semua orang sukses menggetarkan hati siapapun yang melihatnya.

Sama seperti sekarang, hal itu pun tetap terjadi. Tetapi kali ini bukanlah hati kami yang bergetar melainkan sudut bibir kami yang tak sabar meludahi sang pemilik senyum kotak i-

"Pangeran, apa yang kau lakukan di sini?"

SREEKK!

Aku terhenyak ketika tiba-tiba saja orang itu datang dan merebut selembar kertas  yang berada di tangan anak laki-laki itu.

Aku beranikan untuk menoleh kearahnya dan detik itu juga aku memicingkan mata ketika wajah pria itu tampak tak asing.

"Yang Mulia mencarimu, pangeran. Anda harus segera kembali!" katanya setelah membaca sekilas tulisan yang ada di kertas tersebut lalu menyobeknya.

Dari raut wajahnya, aku bisa menyimpulkan jika ia tampak membenci apa yang tertera di kertas tadi.

"Kasim Oh, kenapa kau datang ke sini?! Sudah aku bilang jangan mengikutiku! Aku hanya ingin bermain sebentar!"

Anak kecil itu merengut, wajahnya berubah masam ketika yang lebih dewasa menggandeng lengannya bersiap untuk pergi.

"Tapi pangeran, kondisi Yang Mulia semakin memburuk dan beliau ingin anda di sisinya. Kumohon mengertilah pangeran."

Anak laki-laki yang terlihat mengenakan pakaian mewah itu mendecak lalu menghempaskan tangan yang lebih dewasa.

Melihat hal itu, tentu saja membuatku jengkel. Bagaimana bisa ada anak kecil yang seberani itu pada orang yang lebih tua? Apa dia tidak didik oleh orang tuanya? Ck!

"Aku tidak mau! Aku hanya ingin bermain di sini!" ucap anak itu yang aku yakini berusia sekitar delapan atau sembilan tahun.

Anak itu memberontak dan lepas dari jangkauan pria tadi. Ah siapa namanya?

Kasim Oh?

Aaa... Aku ingat sekarang.

Jadi dia kasim yang  selalu menemani Taehyung itu.

Aku bergumam, menyaksikan mereka yang kejar-kajaran. Pandanganku bergerak liar memperhatikan bocah itu yang gesit melewati para warga yang berlalu lalang.

Ah bagaimana bisa mereka kejar-kejaran di pasar tradisional seperti ini?

Beberapa kali aku lihat anak itu menoleh ke belakang untuk menjulurkan lidahnya seolah meledek pria itu karena tak berhasil menangkapnya.

Isshh!! Dia benar-benar bocah nakal.

Jika aku menjadi orang tuanya, akan aku pastikan dia mendekam di kurungan ayam!

"Kasim Oh, tangkap aku kalau kau bisa!" teriaknya dengan ekspresi wajah yang sangat layak untuk di tampar menggunakan sandal karet.

SREEETT!!

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang