1

2.1K 37 0
                                    

Assalamualaikum
...
Hai Semuanyaa!!!
..
Selamat Datang Di Cerita Yang Sebetulnya Bukan Cerita Pertama Yang Saya Buat & Semoga Kalian Suka Yaaaaaaaaa
.
Enjoyyyyy

........................


"APAA!?"Suara teriakan Gadis SMA memenuhi ruangan.

"Aku gak mau nikah diumur yang muda apalagi dijodohkan."

Laura yang tidak terima keinginan sang Ibu berlalu pergi keluar rumah tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Saat ini hatinya sedang dirundung rasa marah yang begitu hebat, Laura memutuskan pergi menuju rumah sahabatnya untuk menenangkan diri.

Laura memakai Angkutan umum dan begitu sampai rumah sahabatnya ia menekan tombol kecil disamping pintu hingga pintu dibuka oleh seseorang.

"Laura, Lo kenapa?"Tanya Wanita yang baru saja membuka pintunya.

"Masuk!"Titah pemilik rumah pada Laura yang diikuti tanpa berkata.

Laura terduduk merungkup wajahnya dengan kedua tangan lalu menangis sejadi-jadinya.

"Heii Lo kenapa law?"Tak ada jawaban dari Laura hanya terdengar suara isakan tangis.

"Hiks,, Gue kecewa sama Ibu mii."Ucap Laura dibarengi Isakan tangis.

Adami yang tidak tega melihat sahabatnya terus menangis langsung memeluk dengan pelukan yang cukup menenangkan, hingga Laura tidak menangis lagi.

"Ayo cerita biar Gue tau apa masalahnya."Pinta Adami sambil menyingkirkan rambut Laura yang menutupi sebagian wajahnya.

"Gue mau dijodohin Mii, Gue gak mauuuu."Adami yang mendengar hal itu sedikit tersentak kaget tapi ia segera menutupi rasa kaget itu dari sahabatnya.

"Ibu lo udah punya jodoh buat lo kali law"Ucap Adami berfikiran positif.

Laura yang mendengar itu lalu menatap intens Adami, Mata Laura memancarkan rasa yang ada pada dirinya sekarang.

"Gak!"Bantah Laura.

"Ibu menjodohkan Gue dengan seseorang lelaki ANAK dari pemberi utang untuk Ibu Gue."Kata Laura dengan nada yang sedikit membentak.

"Lo tenang dulu Gue paham banget perasaan lo. Sekarang lo ganti dulu baju dan makan dulu ya."Ucap Adami mengelus pucuk kepala sang Sahabat.

Sedangkan ditempat lain Annisa atau yang sering disapa Nisa sedang memutar otak agar anaknya mau untuk dijodohkan.

"Kamu cari Laura sampai ketemu jika perlu seret dia ke hadapan saya!"Ucap Nisa pada seseorang ditelfonnya.

Nisa tersenyum kecil saat ada suatu ide yang baru saja lewat dipikirannya. Ini bisa jadi cara ter ampuh untuk meluluhkan hati Laura.

Anisa bukanlah seorang Ibu yang kejam, tapi karena hal ini menyangkut kehidupannya juga ia harus melakukan hal kejam pada Putrinya sendiri.

Laura yang sejak tadi sore berada dirumah Adami sahabatnya, akhirnya berpamitan pulang meskipun masih ada rasa takut yang menyelimuti hatinya.

"Makasih Mii,"Ucap Laura sambil menundukan pandangannya.

"Sama-sama, Kalau ada apa-apa segera telfon ya."Jawab Adami yang diangguki Laura.

Laura berlalu pergi meninggalkan Adami sedangkan Adami masih melihat punggung sahabatnya itu keluar dengan penuh kesedihan.

"Gue sayang sama lo Law, Hati-hati."Ucap lirih Adami.

Sesampainya Laura dirumah sang Ibu sudah menunggu anaknya untuk pulang sedari tadi. Nisa yang melihat Laura pulang langsung menghampirinya.

"Maafkan Ibu nak,"Ucap lirih Nisa.

"Untuk apa?"Tanya Laura dengan tatapan datar.

Nisa yang melihat Putrinya masih menyimpan rasa kecewa padanya akhirnya memeluk Laura dengan erat.

"Maafin Ibu, Maafiiin."Kata Nisa memohon-mohon.

Laura melepaskan pelukan Nisa dan menatap Ibunya dengan penuh harap. "Aku harap Ibu tidak memutuskan hal yang bodoh untuk anaknya sendiri,"Ucap lirih Laura yang langsung berjalan menuju tangga rumahnya.

"Satu hal lagi. Laura gak akan pernah mau dijodohkan!"Tegas Laura lalu pergi meninggalkan Ibunya yang sedang terpaku ditempat.

Karena hal itu Nisa menjadi geram mendengar penolakan mentah Laura padanya. Ini kali pertama baginya mendengar penolakan sang Anak saat ia meminta.

Sedangkan Laura masih tetap sama seperti tadi, menangis. Ia menangis tanpa bersuara karena takut sang Ibu mendengar lalu memarahinya.

"Hiks, Sakit bangettt"Gumam Laura disela-sela tangisannya.

Memang tangisan tak bersuara sungguh menyakitkan hati, tapi mau bagaimana lagi inilah realitanya yang harus dijalani.

Heyyoww....
Segini dulu yaa. Sorry ceritanya kaya GaJe gitu deh hehe😅

Jika Ada Saran Atau Komentar Silahkan Dikolom Comment Aja Yaa(Dengan Bahasa Baik)

Thank You

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang