Viktor Bukan Vektor

28 - Bukan Vektor

[Happy reading]

gimana kabs? semoga baik ya!!

baca part sebelumnya kalau lupa 🤗🤗

maap keun aku yang suka ngaret update nya

musik di mulmed yang dinyanyikan Viktor 👆👆

- - -

Kali ini band Revenge yang sejak kemarin sudah dikabarkan bubar akan tampil di tempat awal mereka pertama kali menginjak dunia perband-an. Coffee Kafe, karena pemberitahuan yang ada di instagram para penggemar sudah banyak menunggu. Bahkan, Faya duduk dipaling depan untuk menyaksikan band yang ia sukai itu.

Zidan menyeret Athala dari parkiran menuju back stage atas perintah Alfaraz. Sampainya disana, Alfaraz sudah ngoceh panjang lebar yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Viktor.

“Ngapain sih?” tanya Athala setengah kesal.

“Kemarin gue udah bantuin ngomong jelasin ke Diandra tentang dia yang salah paham sama lo,” ujar Alfaraz.

“Terus?” tanya Athala was was.

“Kali ini lo bantuin kita, klarifikasi kalau Revenge enggak bubar.”

“Kita udah sepakat kemarin.” lanjut Alfaraz kilat saat Athala hendak membuka suara. Athala menyetujui pasrah. Alfaraz tersenyum lega sekaligus senang.

Ketika sampai di panggung yang tidak besar itu, Viktor, Alfaraz, dan Zidan berdiri berdampingan kemudian disusul Athala membuat kehebohan terjadi. Mereka mengira kalau Athala bagian member dari band Revenge. Vokalis baru, mungkin.

Setelah Athala memperkenalkan diri sebagai manager Revenge dan mengklarifikasi bahwa berita Revenge bubar itu tidak benar, ia duduk bersama Faya. Hanya berdua, Disya dan Diandra tidak ikut.

Faya masih heran dengan teman satunya ini, Athala. Dari parkiran sudah ilang, tiba–tiba muncul bersama band yang sedang ia gandrungi. “Sumpil ya, Thal. Kok bisa sih?”

Athala melirik sekilas, “Gantian, kemarin kak Alfaraz bantuin ngomong ke Diandra terus gue juga disuruh gantian nolongin.”

“Tau gitu, mending gue aja yang gantiin lo.” ujar Faya. Athala mengedikkan bahu malas.

“Thal, nanti gue dijemput Cakra pulangnya.” ucap Faya, saat Viktor dan kedua temannya masih membawakan sebuah lagu berjudul Masih Disini Masih Denganmu.

Athala mengangguk setuju saja, ya mau bagaimana lagi. Faya dan Cakra memang jarang bertemu dan Faya juga biasa saja dengan hubungannya, tidak seperti orang kebanyakan kalau punya pacar yang beda sekolah pasti akan sedikit khawatir dengan pacarnya.