1 - Awal

323 55 46
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Happy reading!!

----------

Apa yang bisa membuat kalian jatuh cinta sampai setahun apalagi kalian hanya diam tanpa pendekatan.

Bahkan kalian harus kuat, jika mendengar dia sedang dekat sama yang lain.

"Thal, noh kak Viktor di kantin." ucap Diandra.

Sudah bukan rahasia bagi kelas 11 IPA 6 kalau Athala menyukai kakak kelas bernama Viktor Aditya Erlangga yang akrab disapa Viktor.

Bahkan seorang Diandra, yang terkenal anak hits pun ikut-ikutan menyukai Alfaraz, teman Viktor.

"Mana mana? " tanya Athala seraya menengokkan kepalanya kearah kantin.

"Kak Vik, dicari temenku."

"Faya kampret. Apaan maksudnya?" Athala kesal sendiri karena Faya malah dengan terang-terangan mengatakan kalau Viktor dicari temannya.

"Lah harusnya lo seneng kan, udah gue salamin noh."

"Salam dari Hongkong."

Ya walaupun Athala kesal karena perbuatan Faya, tapi ia tetap senang sampai tersenyum senyum.

Bukan Athala namanya, kalau tidak tersenyum jika membahas Viktor.

Setiap hari, setiap jamnya pasti akan ada pembahasan tentang Viktor.

"Eh, Di, gimana lo sama kak Faraz?" tanya Athala ke Diandra.

"Tambah parah, gue dibuat baper tiap hari."

"Din, kalo lo bisa deket sama kak Faraz, bantu Athala biar bisa deket juga sama kak Viktor dong." sahut Disya teman satu kelas mereka.

"Hooh, bisa tuh lo jadi makcomblang buat gue sama kak Viktor."

"Kapan-kapan deh ya, Thal. Gue sama kak Faraz aja gak tau kek gimana." sahut Diandra.

"Gue tunggu kabar baiknya lo sama kak Faraz ya, Di. Biar gue sama kak Viktor bisa nyusul." ucap Athala diakhiri dengan tawa yang kemudian diaminkan oleh satu kelas.

Athala menaikkan kedua alisnya seraya menatap satu kelas tak percaya, "Jimayu gue, hahaha."

"Buangin dong, Thal!" pinta Disya.

"Lo kira gue babu lo apa?" sahutnya tapi tetap juga diambil sampah Disya dan membuangnya diluar.

Ya, curi-curi pandang.

Di waktu bersamaan di tempat yang berbeda. Tepatnya di kantin SMA Putra Bangsa, tiga anak cowok yang sedang duduk menunggu makanan mereka tiba-tiba dikagetkan dengan celetukan cewek.

"Noh, Vik dicari degem lo." ucap Zidan dengan menunjuk kelas 11 IPA 6 menggunakan dagunya.

Viktor tidak menjawab malah pindah tempat duduk yang tidak kelihatan dari kelas 11 IPA 6.

"Napa malah pindah?" tanya Alfaraz yang kemudian senyum-senyum sendiri.

"Lah malah lo yang senyum, harusnya kan Viktor."

"Ternyata yang suka Viktor sekelas sama calon gue." ucap Alfaraz dengan senyum miringnya.

"Cewek baru lagi?" tebak Zidan.

"Seriusin gih, jangan calon mulu." ucap Viktor tegas dengan ekspresi datar.

"Kapan-kapan ajalah. Kalau inget."

Memang dasarnya Alfaraz, dikasih tau pasti seperti itu. Banyak yang bilang kalau dari mereka yang paling dingin ke cewek itu Viktor, yang paling kalem itu Zidan, dan yang paling bangsat ya Alfaraz.

Dan mereka bertiga membenarkan itu.

Viktor menatap Alfaraz dengan tatapan datar, "Seriusin, kek Zidan sama Nabila udah official."

"Gue belom suka sama Diandra."

"Yaudah jalanin dulu! Tapi jangan deket sama cewek lain." tutur Viktor.

Zidan yang sedari tadi hanya mendengarkan kemudian berdecak, "Ck, lo kesambet apa sih, Vik? Biasanya gak mau bahas soal cewek."

"Lo gatau Viktor sih."

Viktor menaikkan sebelah alisnya, "Bisa tu gue deketin."

Alfaraz yang tadinya sedang makan langsung mengalihkan matanya ke Viktor, "Beneran? Ntar double date ke kelasnya Diandra."

"Itu sih maunya lo." ucap Zidan.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu. Hari ini, hari selasa forum wajib Osis.

"Athala, berangkat forum jangan bolos lagi." ucap Mila, Wakil Ketua Osis dengan penuh penekanan.

"Yah, padahal baru mau pergi." ujar Athala dengan wajah lesu.

"Berangkat atau SP 1?" peringat Mila lagi.

Athala tidak menjawab, hanya mengikuti Mila menuju ruang Osis yang pasti anggota Osis kelas 11 dan 10 sudah berkumpul.

Tidak mengikuti forum wajib Osis tiga kali berturut-turut, maka akan dapat SP 1 atau Surat Peringatan pertama. Jika sudah SP 3, maka akan dikeluarkan dari organisasi tersebut. Itulah aturan yang ada di Osis SMA Putra Bangsa.

"Mila, nebeng dong." pinta Athala.

Mila menoleh ke Athala, anggota Osis yang sekaligus tetangga sekompleksnya.

"Gue nolak juga lo bakal ikut kan?"

"Iya dong, masa lo tega ninggalin gue."

"Thal, lo turun depan gang rumah gue ya." ucap Mila saat di perjalanan.

Memang Athala dan Mila itu sekompleks perumahan, namun beda blok. Alhasil Athala harus berjalan lagi untuk sampai rumahnya.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

Gimana sama Awalnya?
Komen dong part ini menurut kalian!!

lutfianapii

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang