60 - Penutup Awal Tahun

8 2 0
                                    

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

Tak terasa, sudah satu semester dilewati Athala sebagai anak kuliahan. Begini rasanya. Athala, Diandra, Disya, dan Faya berpisah di perguruan tinggi.

Faya melanjutkan studi di Bandung. Athala, Diandra, dan Disya satu kampus, di Jakarta. Hanya Disya yang beda program studi.

Agatha tetap disini, ia menjalani hidup sebagai tunangan Caraka Admaja, melanjutkan kuliah bersama Caraka. Aletta tetap di Yogyakarta, tentu saja dengan Rasya.

Mengenai Viktor, Athala masih ingat tahun lalu mengantar Viktor ke bandara. Kakak kelasnya itu menyusul Athlas, kuliah di Semarang. Hubungan keduanya merenggang.

Entah bagaimana, Athala, Diandra, Disya satu kampus dengan Alfaraz dan Zidan. Rezeki mereka bisa barengan lagi.

Athala menjalankan perannya sebagai penerus Ragatra. Ia menjadi sangat sibuk. Dahulu, awal ia ditinggal Viktor, mereka masih sering bertukar kabar. Hingga saat Athala juga lulus SMA, hubungan mereka lebih renggang.

Viktor sibuk dengan kuliah dan organisasinya, Athala kewalahan mengurus Ragatra Group. Ia sangat ingin memberikan tanggung jawab ke Papa angkatnya. Tentu saja Fazan menolak.

Namun dibalik itu, Alfaraz, Disya, dan Zidan menjadi penghubung keduanya. Mereka bertiga sumber informasi bagi Viktor.

“Temen lo gak kasian sama Viktor apa ya?” kata Alfaraz ke Disya. Entah bagaimana ceritanya Alfaraz dan Disya menjadi dekat.

“Tapi kak Viktor juga enggak ada ngehubungi Athala. Mereka berdua bikin gemes.” ucap Disya.

“Kalian kalo pacaran gak usah ngajak gue ngapa sih?” gerutu Zidan.

Mereka sedang berada di Cafe depan kampus, menunggu Athala dan Diandra yang masih ada kelas.

“Cari pacar sono, ntar dobel date!” suruh Alfaraz.

“Idih, emang kita pacaran kak?” tanya Disya mempertanyakan hubungan mereka.

“Nanti, Dis. Tunggu Zidan dapet cewek dulu.”

Disya menatap Zidan cemberut, “Kak Zidan mau gue kenalin ke temen gue?”

Zidan langsung menggeleng. Menolak dengan keras. “Sorry, mau fokus kuliah. Gue mau nyalon presma.”

“Kak Viktor itu enggak mau ngehubungi Athala takut ganggu. Athala juga enggak mau ngechat ataupun telfon kak Viktor duluan.” ucap Disya. Tempo hari, Athala curhat dengannya dan Diandra.

“Sama-sama bego, cocok.”

“Lo ngatain gue bego ya?” Athala sudah datang, bersama Diandra.

“Iya, lo sama Viktor.”

Zidan langsung mengulti Athala.

“Okey, liburan kali ini kita ngumpul ya!” seperti de javu, Diandra yang merencanakan agenda mereka.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang