7 - Harinya Athala

136 31 27
                                    

Hari Rabu, hari untuk murid kelas 11 Ipa 6 olahraga. Dan jamnya berbarengan dengan jam olahraga kelas 12 Ips 2. Lumayan untuk cuci mata, karena murid laki-laki kelas 12 Ips 2 cakep-cakep. Sedangkan perempuannya juga cantik-cantik.

Lapangan saat ini digunakan oleh dua kelas. Terdengar peluit yang berasal dari Pak Ares, guru olahraga kelas 11. Namun bukan hanya anak kelas 11 yang berkumpul, anak kelas 12 juga ikut bergabung.

"Untuk hari ini, permainan bola besar basket. Masih latihan dulu, penilaiannya minggu depan saja. Karena Pak Romi tidak hadir, silakan untuk anak kelas 12 olahraga bebas." jelas Pak Ares.

Sesuai yang telah pak Ares katakan, saat ini anak laki-laki kelas 11 sedang bertanding basket. Yang perempuan tentu duduk di pinggir lapangan. Mengarahkan kamera di depan muka atau diam – diam paparazi ke cogan – cogan yang dilapangan. Kemudian di upload ke insta story.

Yang paling senang ya Diandra, karena bisa menikmati pemandangan di lapangan sebelah. Alfaraz beserta teman laki-laki kelasnya sedang bermain sepak bola. "Semangat kak Al." Teriak Diandra dari pinggir lapangan, Faya dan Disya yang melihat hanya geleng – geleng.

Athala juga sedari tadi memandangi Viktor dan senyum – senyum sendiri. Membuat Faya dan Disya lagi – lagi menggelengkan kepala mereka. Dua – duanya bucin. Batin mereka sama.

Setelah 20 menit bermain. Alya, teman sekelas Athala tiba-tiba masuk ke lapangan menghentikan pertandingan.

"Gantian dong. Gue juga pingin main." seru Alya.

"Siapa aja yang mau main? Paling gaada, gue masih pingin main." sahut Diki ketua kelas 11 Ipa 6 tak mau ngalah.

Setelah itu, Alya berjalan menuju ke teman perempuan yang sedang duduk di pinggir lapangan. "Basket kuy." Ajaknya.

Serempak mereka menggeleng. "Lagian, kelas kita itu tempat berkumpulnya para atlet voli bukan basket." Sahut Riska.

"Ye sante dong mbak." Sahut Alya sinis. "Athala bucinnya kak Viktor, basket kuy." Lanjutnya yang membuat Athala melotot.

"Biasa aja tuh mata, copot mau nyari dimana lo." Ucap Faya, Athala tidak menghiraukan Faya kemudian bangkit dari duduknya mengikuti Alya menuju lapangan.

"Gantian sama gue aja, Al." Tawar Ali. Ali itu lebih suka bergaul dengan perempuan kalau dikelas. Tapi masih waras untuk tidak suka sesamanya.

"Lah gue tuker sama siapa?" tanya Athala.

"Sama gue aja, biar imbang." Tawar Erik yang berada di tim lawan Ali.

Setelah itu mereka mulai lagi permainan yang sempat tertunda. Diki yang berada di tim Athala berhasil mencetak point di menit ke lima. Memang kelas 11 Ipa 6 itu untuk urusan olahraga semua laki-lakinya bisa.

Saat bola berada ditangan Athala hendak ia oper ke teman satu timnya, bolanya meleset jauh masuk ke lapangan yang digunakan oleh kelas 12 Ips 2.

"Aduh, woi. Siapa ni yang lempar bola ke gue?" teriak Viktor.

Ditempatnya Athala sudah panas dingin. Ya gimana tidak, bolanya mengenai orang yang ia suka.

"Maaf kak Viktor." Ucap Diki.

"Yang ngelempar bola siapa yang minta sorry siapa." Sinis Alfaraz.

Athala berjalan mendekati Viktor, "Maaf kak, gak sengaja. Sakit gak?"

"Ya sakitlah woi." Sahut Alfaraz lagi.

"Eh kak Alfaraz, yang gue tanya itu kak Viktor, malah lo yang dari tadi jawab."

Yang lain hanya melihat dan menggoda mereka.

"Gak papa." Jawab Viktor singkat.

"Viktor sold out coy." celetuk Revan, teman Viktor.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang