Selamat hari jumat buat kalian semuaa
Aku balik lagi dengan ceritanya Viktor sama Athala nihh...
Koreksi typo ya!!
Selamat membaca☺
----------------------
Setiap tiga bulan sekali, keluarga besar Athala mengadakan acara keluarga. Selama SMA ini Athala baru ikut sekali, itupun saat dirumahnya. Alhasil, banyak keluarga yang kurang kenal dengan Athala. Alasan ia malas ikut, karena banyak saudaranya yang tidak menyukainya. Terlebih yang perempuan, suka nyinyir mengenai rambutnya yang berwarna kecoklatan dan bola matanya yang juga coklat. Apalagi, ia sering mewakili lomba di sekolahnya sejak SD.
“Ikut ya, besok ke rumahnya tante Riri.” bujuk Nadira.
Athala menggeleng, “Enggak mau, Ma.”
Nadira masih bersikeras membujuk Athala, hingga Fazan, Ayah Athala membuka suaranya. “Biarin aja lah, Ma kalau Athala gak mau ikut.”
Nadira berkacak pinggang di depan Fazan, “Gak bisa, Pa. Athala itu gak pernah ikut, masa punya anak cantik dah SMA diumpetin. Pokoknya Athala harus ikut besok, kalau enggak.” ucapan Nadira menggantung seraya menyipitkan matanya melihat kearah Athala.
“Mulai deh ngancem.” cibir Athala.
“Besok periksa mata sama Mama.” lanjutan ucapan Nadira membuat Athala membulatkan matanya. Ia tidak pernah memberitahu kedua orang tuanya tentang minus matanya.
“Papa ikut dong. Gak bisa ketinggalan nih.” sambung Fazan, yang tambah membuat Athala menganga tak percaya.
“Ma, Pa, mata Athala gak kenapa-napa kok.” cicit Athala.
“Tapi blur kan kalo liat yang jauh.” ucapan Nadira membuat Athala mengangguk.
“Yaudah besok habis pulang dari rumah Tante Riri, kamu Mama seret ke rumah optik.” kalo orang tua lain kebanyakan mengancam akan memotong uang saku, Nadira beda. Lebih anti mainstream.
“Gak mau. Tau kan, mereka sukanya ngomongin Thala. Mereka gak suka sama aku.” terang Athala. Nadira menghembuskan nafas, ia dan suaminya juga sudah tahu perihal anak–anak saudaranya yang kurang menyukai Athala.
“Gak papa. Gak usah dipikirin, besok tetep ikut.” putus Nadira final. Fazan menggelengkan kepalanya, sedangkan Athala hanya mengangguk lesu.
•••
“Tante Riri punya anak gak, Ma? Kali aja yang ini bisa jadi saudara beneran.” tanya Athala ketika mereka di mobil, perjalanan menuju rumah Riri.
Nadira menengok Athala yang duduk di belakang, “Huss, gak boleh gitu. Riri punya anak laki-laki ganteng. Kayaknya seumuran deh sama kamu. Iya gak, Pa?”
“Enggak. Kakak kelas kamu.” sahut Fazan.
“Nyerempet dikit lah. Kamu sih gak pernah mau diajak, jadi gak kenal keluarga.” ucap Nadira.
Athala mengerucutkan bibirnya. “Yaudah sih, ini kan Fazira yang imut anaknya Mama Nadira sama Papa Fazan udah ikut.”
Fazan tersenyum. “Tau ya kalo Fazira itu singkatan nama Papa sama Mama?” Athala mengangguk.
“Ide Mama tuh.” celetuk Nadira.
“Tau aja dari Disya, temen aku.” jelas Athala polos.
“Wah, bener-bener kamu ya, nak. Punya anak kok segininya.” ucap Fazan. Athala tertawa menanggapi ucapan Fazan.
Sampainya di rumah tantenya, Athala bingung sendiri. Canggung mau ngobrol sama siapa. Dan akhirnya ia memilih mengekori orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Teen Fiction[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...