- - -
Athala mematung ditempatnya berdiri, bersama Viktor dan Zidan. Bagaimana tidak, Aletta dan dirinya yang lain sedang tersenyum kearahnya.
“Sini, Thal!” Aletta memanggil.
Athala berjalan menghampiri. Dengan segera perempuan yang mirip dengannya menghampiri dan memeluknya.
Menatap kedua orang tuanya meminta penjelasan, tapi yang didapat hanya senyuman bahagia dari mereka. Beralih ke Aletta, sama saja.
Perempuan yang tengah memeluknya segera melepaskan, kemudian tersenyum lagi.
“Gue Agatha. Kembaran kalian juga.”
“HAH?” Zidan dan Viktor kaget bersamaan.
“Agatha Emili.” ucapnya memperkenalkan diri. “Gue tau, lo udah nyadar dari kemarin pas acara engagementnya Athlas.”
Setelah mendengar penjelasan Agatha, mereka baru paham. Athala menoleh ke Viktor, menyipitkan matanya.
“Apa?” tanya Viktor seraya memajukan dagunya.
“Jangan bilang lo bingung lagi sukanya sama siapa?”
Viktor menaikkan kedua alisnya, tidak habis fikir dengan tingkah Athala.
“Jelas enggak lah, Thal. Sekarang pusatnya udah lo.” Rasya yang menjawab.
Athala beralih menatap Rasya dengan tatapan sinis. Kemudian baru sadar, di sebelah Rasya ada Caraka.
“Lo? Lo ngapain nyasar kesini?” tanya Athala seraya menunjuk Caraka dengan jarinya.
“Dia cowok gue, Thal. Udah tunangan juga sih. Nih.” jawab Agatha seraya mengangkat tangan kirinya, menunjukkan cincin di jari tangannya.
Athala tidak bisa berkata-kata lagi. Belum lama ini Rasya mendatanginya, mengaku kalau dirinya dan Aletta juga sudah bertunangan. Kenapa ia tidak tahu apa-apa.
“Pusing. Kakaknya kak Viktor tunangan, Aletta Rasya tunangan, kemarin Diandra cerita juga katanya otw tunangan, sekarang kembaran gue lainnya juga udah tunangan.” Athala menggebu-gebu. “Ini kalian pada kebelet nikah apa gimana sih?”
Mereka semua tertawa, hanya Zidan dan Viktor yang tidak. Mereka seperti terkena jackpot berkali-kali.
“Yaudah, lo boleh nyusul sama Viktor kok.” ucap Agatha santai. Perempuan satu ini tampaknya lebih gila dari Athala.
“Kakak lo lebih freak dari lo, Thal.” bisik Viktor yang duduk di sebelah Athala.
Setelah dirasa cukup, Viktor dan Zidan pamit pulang. Sudah malam juga.
Setelah mengantar kedua lelaki keluar, Athala kembali duduk, ia harus mendengar lagi penjelasan Agatha. Ia belum puas.
“Iya, okey.” final Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Roman pour Adolescents[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...