57 - (Bad) Graduate

8 2 0
                                    

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

Selang satu bulan setelah pembuatan buku tahunan sekolah, tiba akhirnya di puncak acara, wasanawarsa atau wisuda kelas 12.

Sebelum hari H, seluruh panitia izin tidak mengikuti pelajaran. Hanya kelas 11, karena kelas 12 sudah tidak ada pelajaran.

Persiapan panitia, pemasangan dekorasi, dan gladi kotor.

Tujuh anggota sie dekorasi membagi tugas, mereka dibantu pengarahan oleh petugas vendor.

Di panggung dan di luar aula, photoboth. Photoboth tidak hanya disediakan satu, ada dua. Kemudian ada jasa fotografer dari studio yang kemarin berdiskusi untuk kerja sama.

“Kak Neli, lampu sorotnya emang kaya gitu?” Athala bertugas di luar, memasang photoboth, tidak tahu kalau lampu sorot yang dipasang seperti itu.

Carnelia mengangguk, “Iya, katanya lebih wow gitu tadi.”

“Bikin pusing.”

“Pusing noh, cowok lo. Dari pagi belom makan, sie acara ditinggal Viktor amburadul.” Zidan menghampiri. Kalau kalian lupa, Zidan juga anggota OSIS.

Athala mengedarkan pandangannya mencari objek yang dimaksud Zidan. Dan terlihat, Fajri, Viktor, serta panitia acara sedang berdiskusi.

Katanya, sie acara kewalahan disuruh pembina untuk menambah hiburan di tengah acara. Rundown mereka sudah jadi, kalau ditambah berarti mengubah lagi, dan acara tinggal besok.

“Emangnya hiburan dua itu kurang? Di awal udah ada penampilan tari, mendekati terakhir ada paduan suara dilanjut penampilan para guru.”

“Iya, itu udah pas gitu. Habis ini gue cari jalan keluarnya, koordinator acara ikut!” Fajri mode serius sedikit menyeramkan.

Ada waktu istirahat sampai jam 5 sore, di jam istirahat itu, Fajri, Viktor, serta koordinator acara segera menemui pembina.

Panitia konsumsi segera menanyakan pendapat yang lain ingin makan apa, yang tentunya tidak keluar dari budget.

“Geprek dong.”

“Nasi padang aja, porsi gede.”

“Padang mulu, gak bosen lo pada?”

“Okee. Naspad aja ya, yang porsinya lumayan.” putus koordinator konsumsi.

Hingga para anggota konsumsi pulang membawa makanan, tiga orang yang tadi menemui pembina belum juga kembali.

Athala khawatir, kata Zidan, Viktor belum makan dari pagi. Sangat tidak profesional menurut Athala.

Sibuk sih sibuk, tapi ya sempetin makan.

Tepat setelah anggota lain selesai makan, tiga orang tadi muncul, sepertinya kabar baik mereka bawa.

Koordinator sie acara segera dihampiri oleh salah satu anggotanya, ditemani makan. Fajri menemui Firla. Firla menyempatkan waktunya menemui pacarnya.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang