34 - Bukan Aletta

33 6 24
                                    

(Alfaraz, Viktor, Zidan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Alfaraz, Viktor, Zidan)

Haii balik lagi nih aing

kalau lupa, baca part sebelumnya ya!!

sorry for typo🙏

[happy reading all]

- - -

Pertanyaan Viktor yang lalu membuat Athala kepikiran terus. Ia juga bertanya-tanya, Viktor suka sama Aletta apa dirinya.

Viktor tersenyum miring, “Jadi selama ini gue suka sama siapa?”

“Maaf, gue tukeran sama Athala. Maaf bohongin kalian.” ujar Aletta.

“Pantes, lo kalo ketemu gue diem aja, biasanya kayak cacing kepanasan.” cibir Alfaraz.

Aletta menatap Viktor, “Maaf, Viktor. Gue enggak maksud apa-apa, lagian gue juga disuruh Athala.” Aletta jujur.

Athala mendelik, “Kok jadi gue?” ujarnya tak terima.

“Woii, pertanyaan kak Viktor gimana?” tanya Disya mengingatkan lagi.

Lagi, semuanya diam. Hanya Viktor dan Tuhan yang tahu jawabannya kalau seperti ini. Tidak ada yang membantu, Alfaraz dan Diandra tiba-tiba sibuk sendiri, Faya memainkan hpnya, Zidan dan Disya yang masih menyimak. Athala dan Aletta yang merasa bersalah.

“Emang lo suka sama gue, kak Viktor?” akhirnya Athala membuka suaranya, walaupun takut.

Viktor menghela nafas, “Gue cuma tau cewek yang gue suka namanya Athala.” sahut Viktor singkat.

Athala dan Aletta saling pandang. “Kalo gitu lo pasti sukanya sama Aletta.” ujar Athala yang sontak membuat semuanya yang tadi sibuk langsung menoleh tidak percaya.

“Kalo Viktor suka sama gue, gue enggak bisa bales.” ucap Aletta.

“Pede amat lu tong.” komentar Zidan yang sedari awal diam.

“Gue punya pacar kak Zidan.” sahutnya lagi. Aletta manggil Zidan pake kak, sama Viktor sebut nama, elah.

Disya langsung ngeh, “Oh pantes, akhir-akhir ini lo deket sama Rasya.”

Viktor berdiri dari duduknya, “Gue balik duluan.”

“Eh?” Athala bingung, sebingungnya sekarang.

Aletta menatap Alfaraz, “Alfaraz, temenin Viktor gih!” ujarnya.

•••

Athala, Diandra, Disya, dan Faya duduk di kantin. Bukan, mereka di kantin bukan untuk makan. Athala bengong, sedangkan Faya, Diandra, dan Disya kompak menatap sohibnya itu.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang