- - -
Minggu pertama di bulan ini, tepatnya hari minggu siang. Athlas Alendra akan mengikat pacarnya, Wilona dalam ikatan pertunangan.
Hanya beberapa keluarga dan teman-teman dua sejoli itu. Namun tetap saja ramai bukan main. Dua keluarga terpandang akan menjadi satu keluarga. Tentu saja Erlangga masuk ke jajaran keluarga terpandang.
Danuwangsa, Erlangga, Saka, dan Admaja. Satu lagi, Ragatra, yang kabarnya pewaris keturunan Ragatra telah tiada.
Lima keluarga itu sangat disegani adalah Danuwangsa dan Ragatra. Jelas sekali, Danuwangsa yang gila jabatan. Mengatur pernikahan anak-anak mereka.
Athala merasa dirinya beda kasta, ditempatnya berdiri saat ini, semua tampak elegan dengan caranya masing-masing. Ia terus mengikuti Viktor kemanapun, masa bodoh jika banyak yang menggunjing, ia sangat merasa kecil.
“Santai aja, cil.” Viktor memegang kedua pundak Athala dari belakang. Athala tidak berniat menjawab.
“Viktor, Athala, kesini dulu!”
Athala dan Viktor berjalan mendekati Erlin. Mereka hendak foto bersama. Athala menolak untuk ikut diawal. Iya nanti kalau dirinya dan Viktor memang berjodoh, kalau tidak? Ia bukan siapa-siapa di keluarga tersebut kenapa fotonya harus ada?
Erlin mengerti, namun foto selanjutnya Athala tetap diseret olehnya ke depan.
Athlas dan Wilona resmi bertunangan.
Satu hal yang Athala sadari hari ini, hanya dirinya yang merupakan orang biasa tanpa jabatan tinggi, berhasil masuk diterima di keluarga Viktor untuk saat ini.
Dari tadi Viktor tidak bisa jauh-jauh dengan Athala, selalu bersama. Kali ini tugasnya digantikan oleh Ibunya. Erlin menyuruh Viktor untuk berfoto bersama dengan seluruh anak laki-laki yang datang hari ini.
“Athala.” panggil Erlin.
“Iya, ada apa tante Elin?”
“Anak tante cuma dua, yang satu udah ada pasangan, masih satu. Tante mau kamu jadi bagian keluarga tante, ya?” Erlin menatap Athala dengan tatapan memohon.
“Erlin, disana ada istrinya Admaja.” Erlangga menghampiri Erlin dan Athala, kemudian Erlin pamit untuk menemui tamunya, disusul suaminya, Erlangga.
Athala menampilkan senyumnya, tidak menyangka ibu dari cowok yang ia crush-in sejak menduduki bangku awal SMA akan sangat terbuka dengannya. Tapi ini masih awal, ia masih remaja, bahkan Viktor pun juga. Perjalanan mereka masih panjang, tidak tahu bagaimana nanti kedepan.
Saat masih dalam keadaan berbunga, Athala melihat Caraka datang dengan kedua orang tuanya. Keluarga Admaja, seperti yang dikatakan Erlangga tadi.
Yang menarik perhatiannya, perempuan digandengan Caraka, dengan rambut hitam panjang separuh warna merah. Ia melihat wajah dirinya dan Aletta pada gadis tersebut. Tapi jelas beda. Bahkan saat jaraknya lebih dekat lagi, terlihat perbedaannya yang menurut Athala itu tetap wajahnya dan kembarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Fiksi Remaja[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...