Happy reading
Koreksi typo nya juga boleh
Selama Athala hilang, Rania jadi dekat banget sama Viktor. Sampai ada yang mempertanyakan hubungan mereka. Viktor menegaskan bahwa mereka hanya teman tidak lebih.
Ada hati yang harus dijaga, kalau kata Alfaraz mewakilkan Viktor.
Selama Athala hilang, Diandra mendadak jadi penulis webtoon. Sedangkan Faya masih sibuk mencari konten terbaru. Disya, mengalihkan perhatiannya dengan maraton drama Korea sampai hampir tiap hari telat masuk kelas. Sampai orang tua Athala menegur teman anaknya itu.
Pagi ini, tiba–tiba rumah orang tua Athala dikejutkan dengan pulangnya Athala. Dahinya luka disebelah kanan.
Saat Nadira melihat anaknya pulang, ia langsung memeluk Athala sembari masih menangis. Hampir seminggu Athala tidak pulang membuat Nadira melupakan pekerjaannya. Fazan juga sama.
“Ma, jangan nangis lagi.” ucap Athala seperti merasa bersalah.
“Kamu dari mana aja sih? Pulang sama siapa?” tanya Nadira yang senang sekaligus khawatir.
Athala menghela nafasnya, “Katanya yang nganter Athala, Athala pingsan dijalan terus dibawa kerumahnya. Yang nganter Athala kesini anaknya. Dia perempuan seumuran sama Athala.” jelas Athala singkat.
“Harusnya kamu ngabarin.” ujar Fazan yang tak kalah khawatir.
Athala menaikkan alisnya, tersentak. “Yang penting Athala udah balik dan baik–baik aja kan?”
“Ma, laper.” ujar Athala, membuat Nadira ingin memarahinya.
“Jangan dimarahi, ma. Anak laper masakin sana.” ujar Fazan yang mengerti situasi.
Athala masuk kekamarnya sembari menunggu Nadira memasak. Meraih hpnya yang ternyata banyak notif masuk. Kemudian mengabari digrup WA nya dengan ketiga temannya bahwa ia sudah ada dirumah.
Disekolah, tepatnya kelas 11 IPA 6 yang pelajaran masih berlangsung Disya berteriak, padahal masih ada guru yang mengajar.
Bu Andin, guru fisika langsung melihat ke Disya, sedangkan Disya masih bodo amat dengan ucapan Bu Andin yang memperingatkan untuk tidak bermain hp ketika pelajaran berlangsung.
“Ini Athala ada dirumah katanya.” penjelasan Disya langsung membuat sekelas heboh. Bahkan Bu Andin berjalan mendekat ke meja Disya untuk melihat hp muridnya.
Faya dan Diandra juga langsung mengambil hpnya, melihat chat dari Athala. Karena Bu Andin merupakan wali kelas mereka jadi beliau tidak jadi memarahi anak muridnya yang sedang heboh.
“Sudah–sudah, hp nya disimpan lagi. Nanti pulang sekolah kita ke rumahnya. Yang bisa aja.” ujar Bu Andin.
Dikamarnya Athala tersenyum memandangi hpnya. Kemudian berjalan ke meja belajarnya, meraih buku yang ia buat sendiri. Biodata teman sekelasnya. Yang tiap halamannya berisi foto serta nama mereka. Namun, belum sempat ia baca semua suara Nadira yang memanggil membuat ia mengurungkan niatnya untuk membalikkan halaman berikutnya.
“Katanya nanti teman sekelas sama wali kelas kamu bakal kesini.” Fazan memberi tahu.
Athala mengangguk seraya menyuapkan sesendok penuh.
“Oh iya, sama panitia kemarin juga bakal kesini.” lanjut Fazan.
Athala mengangguk lagi. “Masakan mama enak banget.” ucap Athala membuat Nadira tersenyum lega.
Panitia kelas 12 yang ikut kerumah Athala meminta maaf karena tidak bisa menjaga keamanan dengan ketat. Bahkan, dua anak laki-laki kelas 12 IPS 4 juga ikut ke rumah Athala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Teen Fiction[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...