Haii haii aku balik lagi..
Gimana? kangen gak?
Aku lagi sibuk sekolah online nihh, kalian gimana?
Koreksi typonyaa
Dengerin mulmed, lagunya enak loh
Selamat membaca💚💚
----------------------
Hari Senin, hari yang sebagian besar tidak disukai oleh kebanyakan murid. Apalagi untuk kelas 11 IPA 6 hari ini. Setelah panas - panasan dilanjut ulangan harian kimia. Namun, Athala sangat antusias di hari Senin ini. Bahkan ia memilih barisan paling depan, pasalnya petugas upacara bendera kali ini bukan dari Paskibra, namun dari kelas 12 IPS 2.
"Pantes mau aja baris depan. Kak Viktor pemimpin upacara sih." celetuk Faya. Athala memang sengaja milih barisan paling depan, karena pemimpin upacara berdiri tepat didepan dibarisan kelasnya. Athala tersenyum lebar untuk menanggapi ucapan Faya.
Setelah upacara berlangsung selama beberapa menit, tiba - tiba Bu Ayu selaku Waka Kesiswaan yang saat ini berdiri sebagai pembina upacara berkata, "Tolong itu yang baris di belakang. Iya laki - laki kelas 11 IPA 4, 5, 6 sama IPS 1, 2. Maju kedepan. Baris paling depan."
Athala berdecak sebal, karena pandangannya terhalangi oleh dua teman laki-laki nya yang terpanggil untuk baris di depan.
Bu Ayu sudah mulai menasehati panjang lebar untuk anggota inti 'The Strangers' club supporter SMA Putra Bangsa.Yang di beri wejangan hanya mendengar tanpa minat.
"Niat gue baris depan supaya bisa liat wajah kak Viktor. Eh malah dapetnya punggung tak terduga." gerutu Athala yang tidak ditanggapi oleh satupun temannya.
Setelah acara misuh - misuh Athala, mereka kembali ke kelas karena upacara sudah selesai. "Disya, minta minum." Disya menyodorkan botol tupperware berwarna pink ke Athala.
"Belajar woi belajar! Biar nanti nilainya adil." ucap Silvi sengaja, karena kebanyakan yang duduk di barisan belakang suka buka buku alias nyontek.
Faya mendelik kearah Silvi, karena suara cempreng Silvi mengganggu Faya yang sedang fokus menghafal rumus pH asam basa.
•••
"Kok bisa putus gimana ceritanya?" tanya Disya tiba - tiba, membuat Athala dan Faya langsung menoleh kebelakang.
"Siapa yang putus?" respon Athala cepat.
"Diem. Biar Diandra yang cerita." ujar Faya.
"Ya gitu. Habis lomba pulangnya putus." jelas Diandra singkat langsung ke intinya.
Athala berdecak sebal, mungkin efek dari upacara yang tidak puas memandangi Viktor dilanjut dengan soal ulangan kimia yang bikin pusing. "Gimana sih malah putus, nanti gue gak bisa deket sama kak Viktor lagi."
Diandra tersenyum sinis, "Jadi selama ini lo manfaatin hubungan gue sama kak Alfaraz?"
"Iya lah, sekali dayung banyak yang tergapai." ucap Athala jujur.
"Sompret emang lo." jawab Diandra tanpa kesal sedikit pun.
"Lagian sama temen tega lo." celetuk Disya.
"Tapi gak papa, it's okay. Gue yakin kok gue sama kak Viktor itu emang jodoh." ujar Athala percaya diri.
"Apanya yang buat lo yakin." tanya Faya penasaran.
"Ya lo denger baik baik. Singkat namanya kak Viktor itu, VAE terus gue AEF, kan bisa tuh di gabung VAEF. Fiks emang jodoh." jelas Athala.
"Temen lo udah gak waras." ucap Faya seraya menggelengkan kepala lalu bangkit dari duduknya, diikuti Disya dan Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Fiksi Remaja[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...