[follow sebelum baca!!]
Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy.
Cover dari pinterest.
"Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika."
- Athala
"Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo."
- Viktor
Viktor, vokalis Revenge...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Agatha, Athala, Aletta)
- - -
Nama Ragatra kembali melambung, mengalahkan Danuwangsa. Dalam perbincangan kalangan orang-orang tinggi, banyak desas desus bermunculan.
Urusan atas nama Ragatra benar-benar alih tangan ke Athala. Agatha tidak egois, memang ia memegang kendali penuh, namun itu sebelum Athala tahu. Malahan Agatha sangat bersyukur. Agatha ingin bebas, tidak terikat dengan nama belakangnya.
Aletta demikian, menyandang nama Ragatra sudah cukup. Ia tidak ingin mengambil resiko. Biarkan Athala, seperti kehendak kedua orang tua mereka.
Bahkan saat ini, muncul artikel tentang keluarga mereka. Artikel-artikel lama kembali bermunculan. Ketiga gadis ini tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu.
Athala menerima e-mail, berisi undangan untuk keluarga Ragatra menghadiri pertemuan. Yang tentu saja kelompok keluarga berjabatan tinggi. Mereka ingin memastikan apakah Ragatra benar masih ada.
Athala tidak tertarik, namun Agatha sangat senang. Waktunya kembali beraksi.
“Agatha gila!” ucap Athala. Ia kesal dengan kembarannya yang ini.
Omong-omong tentang Agatha, tiga teman Athala sudah diberi tahu kemarin. Mereka juga kaget luar biasa. Teman mereka sangat tidak menyadari kalau Athala ini orang berpengaruh.
“Besok harus datang! Mau liat banyak reaksi.”
Athala dan Aletta sedikit ngeri melihat Agatha. Belum terbiasa, gaya hidup mereka berbeda. Agatha seperti perempuan nakal diantara mereka.
“Siapa aja yang hadir?” tanya Aletta.
“Emm, pastinya Danuwangsa. Admaja, Saka. Ada itu, Artama Group. Erlangga juga. Sama yang lain banyak lagi.”
Athala menghela napas, ia sangat tidak ingin ikut campur.
“Ayolah, lets get it! Come on, Athala Ragatra.” ucap Agatha seraya tertawa.
Athala masih belum terbiasa dengan nama Ragatra yang ia sandang, seperti beban yang sangat berat.
“Umur lo berapa sih?” Athala sedikit kesal dengan kembarannya.
“Kita seumuran?”
“No! Aletta aja lebih tua dari gue.”
Agatha terduduk lesu, bagaimana ceritanya Aletta bisa lebih tua dari Athala?
“13 Oktober.”
“6 Januari.”
“1 Januari.”
“Hell. Kenapa bisa?” Agatha schok. Mengenai tanggal lahir mereka Agatha benar-benar tidak tahu. “Bukan ulah gue anjir.”