2 - Surat Cinta Palsu

239 42 37
                                    

Satu tahun bukan waktu yang singkat untuk menyukai seseorang, namun juga bukan waktu yang panjang untuk memilikinya.

Sudah satu tahun Athala menyukai Viktor. Jika SMP, Athala berani mendekati orang yang ia suka, sekarang tidak. Nyalinya kurang kuat jika digunakan untuk mendekati Viktor, apalagi ia senior di sekolahnya sekaligus senior OSIS.

"Thal, besok ada acara khusus kelas dua belas. Lo sebagai sekbid Teknologi dimintai tolong untuk mendokumentasi kegiatan besok. Dan ini surat tolong kasih ke kakak kelas, itu udah ada namanya."

"Dasar waketos, ngomongnya udah panjang kali lebar, tingginya belom soalnya lo masih pendek."

"Okee, makasih Athala."

"Tapi kok gue sih yang ngasih surat, katanya gue dokumentasi?" tanya Athala

"Sekalian lo PJ band kakel itu. Udah ya duluan, masih banyak nih surat." ucap Mila seraya menunjukkan surat yang masih bersegel rapi ditangannya.

Saat membaca nama dari surat yang akan di berikan Mila, Athala hanya bengong kemudian senyum sendiri.

Bagaimana tidak, kalau namanya : Alfaraz Pratama, Viktor Aditya Erlangga, dan Zidan Azhari. Yang ia yakini bahwa besok mereka akan tampil.

"Gila lo senyum sama kertas. Cinta lo ke kak Viktor belom tersampaikan woi, jan gila dulu!" entah darimana datangnya seorang Faya, tiba-tiba sudah berdiri disampingnya

"Jauhkan hamba dari syaiton yang terkutuk ya allah."

"Kurang asem ya lo."

"Eh, bentar lagi cinta gue ke kak Viktor bakal tersampaikan kok." sewot Athala

"Udah ah, gue mau ke kelasnya kak Viktor dulu, mau ikut gak?" tawar Athala

"Ogah, ngapain gak penting. Diandra sana diajak kalau mau."

"DI, GUE MAU KE XII IPS 2, MAU IKUT GAK? " teriak Athala dari luar

Sampainya di kelas yang dituju, yaitu 12 Ips 2, Athala ragu mau masuk apa tidak.

Grogi. Itulah yang menggambarkan keadaannya sekarang.

"Di, tolong dong. Lo aja sana yang masuk, kasihin suratnya!" ucap Athala enteng

Diandra yang disebelahnya mencebik, "Dih, ogah. Yang dikasih amanat itu lo, gue cuma nganterin."

"Yaelah, mendadak jantung gue mau copot rasanya. Temenin masuk ya!" setelah mengatakan kalimat tersebut, Athala langsung menyeret Diandra masuk ke kelas 12 Ips 2.

Didalam ternyata banyak anak yang lebih memilih tinggal di kelas daripada ke kantin. Hal itu membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Mau ngapelin gue ya, Di?" celetuk seorang cowok yang tidak lain Alfaraz, yang gosipnya mereka memang sedang pdkt.

"Oh enggak, kak. Kita kesini mau memberikan surat ini ke kak Alfaraz, kak Viktor, sama kak Zidan." sahut Athala sengaja seraya memberikan surat tersebut ke Zidan

"Surat apa, dek?" timpal Viktor

"Surat cinta Athala buat lo katanya." tiba-tiba Alfaraz mendekat. Viktor tidak menanggapi sedangkan Athala bingung, kok bisa tau nama gue, batinnya.

"Nanti di baca sendiri aja kak, soalnya gue juga gak tau. Tapi kata Mila gue penanggung jawabnya." ucapan Athala terpotong oleh bel masuk yang berbunyi

"Yaudah nanti gue kabari aja, udah masuk. Masih ngesave nomor wa gue kan?" tanya Zidan

Athala mengangguk, "Masih kak, yaudah kami permisi ya."

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang