- - -
Kalau ditanya keadaan hari ini, Viktor akan tersenyum antusias. Bukan tentang hubungannya dengan Athala, melainkan lomba kemarin, sekolah mereka menjadi juara pertama.
Kabar yang sangat menyenangkan. Kemarin, tepat ketika Athala dan Viktor sampai di lokasi, pengumuman baru dimulai.
Saat juara dua diumumkan, dan nama mereka belum disebutkan, Gilsya, Aldi, Revan, sudah pasrah. Juara satu, menurut mereka sangat mustahil, namun jangan lupa, mereka memiliki Revenge. Alfaraz, Viktor, dan Zidan.
Revan dan Viktor mewakili mereka untuk menerima Plakat, Sertifikat, dan uang pembinaan.
Tentu saja kemenangan mereka sudah masuk ke base instagram sekolah, bacotan smapuba. Dan instagram resmi milik SMA Putra Bangsa, Jeandra dan Athala langsung gerak cepat mengupdate informasi.
Berbicara tentang hari ini, kelas 12 IPS 2 akan melaksanakan ujian praktek kelompok per kelas, dibantu sebagian anak kelas 11 IPA 6.
“Ini cuma praktek kan? Ga sah kan ya?” tanya Sonya yang saat ini panik, takut kalau tiba-tiba praktek ujian ini malah menjadi pernikahan yang sah.
“Enggak lah gila aja, walinya juga temen, bukan orang tua, aman.” Riska menjelaskan.
Diandra bertugas menjadi MUA untuk teman-temannya. Mereka mengenakan baju batik, dan berdandan sedikit. Sangat totalitas.
Athala dan Viktor, dua anak itu sorotan untuk hari ini. Bukan hanya kelas 12 IPS 2 yang ujian, semua kelas 12 bareng. Tunggu giliran aja. Jadi, gedung aula SMA Putra Bangsa hari ini ramai.
Ada yang memakai kebaya pengantin, sampai gaun pernikahan yang heboh, padahal mereka ini hanya praktek. Mereka berlomba mendapatkan hasil terbaik.
Memang pakaian yang dipakai Viktor dan Athala sederhana, namun sangat menarik perhatian teman-temannya.
Tadi saja, Erlin, Ibu Viktor sudah mengirimkan pesan meminta Viktor membagikan foto berdua bersama Athala.
“Iya sih, kelas lain heboh gaunnya, tapi kelas kita punya pasangan yang sangat tidak,” Alfaraz tidak bisa melanjutkan ucapannya.
“Kalian juga totalitas, sampe beli baju couple.” ucap Firla.
“Enggak beli, ini batik keluarganya kak Viktor.” bagus, Athala membuka faktanya sendiri.
Mereka, teman-teman Viktor, serta Athala menuntut penjelasan dari kalimat Athala. Viktor acuh, hanya mengedikkan bahunya, Athala yang kewalahan.
Panggilan dari pemandu acara menyelamatkan Athala dari teman-temannya.
“Nanti gue jelasin.”
Rangkaian acara terlewati begitu saja, sangat biasa. Namun, teman kelas Viktor, anak kelas 12 yang dulunya menjabat sebagai anggota OSIS meminta foto bareng bersama Viktor dan Athala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Teen Fiction[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...