- - -
Dari pagi Diandra sudah merecoki ketiga temannya, sangat antusias mengikuti lomba hari ini. Seperti aturan dari sekolah kemarin, peserta yang akan mengikuti lomba harus berangkat bersama dari sekolah.
Di depan halaman SMA Putra Bangsa ada 2 mini bus. Tapi sebagian membawa sepeda motor sendiri, kebanyakan anak The Strangers. Mereka turut menyertai kegiatan lomba kali ini.
Beberapa lomba sudah dimulai, 3 perempuan yang mengikuti lomba panahan berhasil masuk ke babak final, dengan lawan SMA Nusa Bangsa.
Bintang utama untuk kategori panahan adalah Lanara Aliska, siswi Nusa Bangsa yang masih duduk di kelas sepuluh. Lawan berat Diandra.
Faya tidak mengikuti cabang lomba, kali ini ia bertugas menjadi pelayan ketiga temannya.
“Mumpung masih jeda istirahat, foto bareng dulu yuk.” ajak Faya yang tentu saja disetujui oleh Athala, Diandra, dan Disya. Bahkan, Alfaraz, Rasya, Vano, Viktor, dan Zidan ikut bergabung.
Tahun kemarin, Diandra bersama Alintang dan Firla berhasil membawa pulang juara pertama, namun kali ini, ada yang lebih unggul darinya. Lanara Aliska, sukses menyita perhatian. Tiga kali berturut, anak panahnya sukses menancap ditengah point sepuluh. Sempurna.
Athala dan Disya melongo ditempat, bahkan Athala sudah bertepuk tangan. Memang persaingan yang sengit. Walaupun Diandra juga pro, masih kalah dengan Lanara Aliska.
Dan juara pertama panahan diraih SMA Nusa Bangsa.
Athala berjalan menghampiri peserta SMA Nusa Bangsa, “Selamat, Lanara Aliska.”
Lanara menerima jabat tangan Athala, “Thanks, kak Athala.”
Diandra berjalan menghampiri sekumpulan anak dari sekolahnya, diikuti dengan Athala dan Disya.
“Kalian kenal?” tanya Disya.
“Tau aja, adeknya Janura kan dia.” jelas Athala, Disya mengangguk paham.
Klub supporter memberi selamat kepada tiga teman mereka yang berhasil menduduki juara dua. Walaupun bukan pertama, tapi mereka puas.
Rasya mendekat ke arah Athala berdiri, kemudian mengalungkan lanyard The Strangers ke leher Athala dan memberikan kaos berwarna hitam yang masih berbungkus plastik.
“Wihhhh, makasii Rasya.”
Alfaraz dan Zidan saling senggol, kode untuk melihat Viktor yang berdiri dengan mereka.
“Athala, congrats for second winner.” Caraka menghampiri.
“Yuhuu, thanks. Hadiahnya mana?”
“Minta panitia lah, kok gue.”
Caraka benar kan? Kenapa Athala minta hadiah ke dia?
Viktor beralih, yang tadinya melihat Athala, sekarang netranya menangkap Rania yang bergabung dengan gerombolan supporter Nusa Bangsa, Galaxynus, yang ternyata juga ada Rigo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viktor Bukan Vektor
Teen Fiction[follow sebelum baca!!] Warn!! Part awal masih berantakan, tolong pengertiannya ygy. Cover dari pinterest. "Gue suka kak Viktor, kayak gue suka Matematika." - Athala "Berdoa aja supaya gue kayak Matematikanya lo." - Viktor Viktor, vokalis Revenge...