36 - Serupa Tapi Tak Sama

29 5 41
                                    

(Aletta Emila Adnan & Athala Emilya Fazira)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aletta Emila Adnan & Athala Emilya Fazira)

haiii👋

tandai typonya!!

[happy reading]

- - -

Athala Emilya Fazira dan Aletta Emila Adnan, dua anak gadis yang memiliki rupa sama persis. Yang membedakan hanya tinggi badan, jika mereka bersama.

Namun, jika mereka sendiri-sendiri bedanya apa? Ah, rambut mereka. Rambut mereka beda.

Pagi hari di minggu yang cerah, Diandra, Disya, Faya, bersama Athala dan Aletta berencana bersepeda pagi. Iya, rumah mereka berjauhan, tidak ada yang dekat. Alhasil, mereka memutuskan untuk bertemu di alun-alun Dewi Pertiwi. 

Di jalan, Aletta bersepeda seraya berusaha tidak meninggalkan kakak kembarnya itu. Athala itu unik, bisa mendarai sepeda motor namun sepeda yang dikayuh tidak bisa. Jadi, ia sekarang menyusul Aletta yang sudah di depan menggunakan skateboard.

“Woi, Thal. Mau gue ajarin naik sepeda aja gimana?” tanya Aletta tanpa meninggalkan tawanya. Menurutnya lucu aja. 

Athala berdecih kesal, memang apa salahnya sih gabisa naik sepeda. Batinnya kesal. 

Di sana, mereka sudah berkumpul, tinggal Athala dan Aletta aja yang ngaret. Melihat kedatangan kedua bersaudara sambil tertawa, ketiga temannya tidak jadi mengomeli. 

Kapan lagi Athala bisa tertawa lepas seperti itu, belum pernah Faya melihat sahabatnya saking bahagianya. 

“Maaf-maaf telat, Athala sih tidur kek kebo.” lagi-lagi Aletta membela diri dengan menyalahkan kakaknya. Ya gimana, orang dia lebih muda dari Athala, hanya saja umurnya dituakan. 

“Gue mulu yang kena. Heran.” gerutu Athala. 

Di lain tempat, Viktor, Alfaraz, dan Zidan juga berada di tempat yang sama hanya beda saja. Maksudnya gimana? 

Mereka juga di sini, sama, bersepeda juga. Bedanya Zidan mengajari Viktor bermain skateboard. Alfaraz dicuekin, jadi hanya berputar-putar mengelilingi dua temannya yang asik sendiri. Dan sampai matanya menangkap sesuatu yang menarik. 

“Halo para fans ku..” sapa Alfaraz. Diandra melirik sinis, Disya dan Faya sih bodo amat, Aletta menggelengkan kepala. Athala misuh-misuh. 

“Kampret, dicariin malah tepe-tepe.” ucap Viktor. 

Aletta mengerutkan dahinya, Viktor sudah lebih santai sekarang, nada bicaranya tidak dingin seperti dulu. 

Athala yang sekarang seperti patung. 

“Ehem, Vikthal samaan nih.” goda Alfaraz. “Viktor Athala maksutnya.” lanjutnya

“Apanya?” tanya Athala.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang