30 - Classmeeting

29 5 32
                                    

[happy reading]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[happy reading]

happy Saturday!!

selamat weekend!!

Sorry for typo

- - -

Setelah hari kemarin sibuk dengan lomba marching, kali ini anggota OSIS kembali sibuk dengan kegiatan classmeeting. Acara tahunan mereka. Yang paling sibuk ya ketuanya, masih anak kelas 10, masih pertama kali menjadi panitia event. Groginya masih kerasa. Apalagi mengatur kelas 12 yang susahnya minta ampun kalau disuruh apel pembukaan.

Walaupun susah, akhirnya seluruh siswa berkumpul di lapangan upacara yang panas untuk mengikuti apel pembukaan. 

Dance kelas 11 tampil sebagai acara pembuka. Yang paling ditunggu ya saat seperti ini, anggota Dance yang sudah pro kalau kata mereka.

Banyak sorakan-sorakan saat Diandra dengan sepuluh teman Dancenya itu tampil. Vinni sekarang sudah bergabung lagi dengan mereka, bukan Athala.

Lomba-lomba sudah dimulai sejak lima menit yang lalu, tapi banyak peserta yang tidak mau ikut andil. Humas banyak yang keteteran. Kali ini Athala malah santai di ruang OSIS. Tidak membantu, sibuk dengan hp yang ditangannya. Tugasnya sebagai sekretaris memberi keuntungan sendiri.

“Enak banget lo,” Alin, OSIS kelas 12 yang juga satu kelas degan Viktor, sudah purna, masuk kedalam ruang OSIS. “di lapangan keteteran noh. Bantu gih!” ujarnya.

“Ini gue bantu loh, kak.” sahut Athala seraya menyodorkan hpnya kehadapan Alin. Melirik lagi kearah Alin, Athala mendengus, “lo sendiri ngapain sih kesini?”

Alin mengangkat sebelah alisnya, “Viktor kampret, dia ninggalin jasnya di sini.”

“Oh disuruh ngambilin.” ujar Athala seraya menganggukkan kepalanya.

Sudah beberapa menit Alin mencari dan tidak juga ketemu di mana jas berwarna biru navy itu. 

“Lah kok pergi? udah ketemu emang?” tanya Athala yang melihat Alin melangkahkan kaki keluar. Alin menggelengkan kepalanya.

Athala berjalan ke lapangan dan ternyata di lapangan sudah banyak siswa siswi yang duduk di sekitarnya. Ada Fajri dan beberapa OSIS kelas 12.

“Thal, futsal cewek kelas lo.” ucap Kika.

Athala mengacungkan jempol tangannya kearah Kika, OSIS kelas 11 Bahasa itu. “Sip lah, mereka dah siap kok.”

Athala menoleh kearah teman sekelasnya yang duduk di pinggir lapangan, “gue ikut main tapi ya.”

Kalau anak cewek suruh main sepak bola bukannya mengejar bola malah jejeritan sendiri. Terbukti untuk lawan kelas 11 IPA 6, sedari tadi yang mereka lakukan berlari sana sini sambil teriak, sampai Riska berteriak marah karena kupingnya berdengung.

Viktor Bukan VektorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang