Anne sedang duduk seorang diri di lobi sebuah apartemen. Ia sibuk menggulirkan ponselnya, sejak tadi menelepon satu persatu nama yang dirasa dapat membantu. Namun, tidak ada yang menjawab panggilannya.
Sebelumnya Ia sudah mencoba mengajak Erika untuk menemaninya sekarang tapi teman sekamarnya itu sedang ada turnamen basket antar kampus yang tidak bisa ditinggalkan. Ia juga menelepon Cila dan Betty tapi keduanya sedang di luar kampus untuk mengambil alat filter yang sudah mereka pesan beberapa minggu lalu.
Anne menatap atap lobi yang memiliki plavon berwarna putih dihiasi lampu gantung sederhana di bagian tengah dan lampu-lampu putih di setiap sudut ruangan. Ia menggerakkan matanya ke kanan-kiri karena kebingungan, sepatunya terus mengetuk lantai tanpa menimbulkan suara.
Sebenarnya Anne ingin membatalkan janjinya dengan Dave sore ini tapi Ia merasa tidak enak dengan pria itu jika terlalu merepotkan untuk mengganti waktu janji di lain hari. Dave sudah bersedia menyempatkan waktu di sela-sela kuliah untuk membantunya.
Anne berhenti menggulirkan nama di daftar kontaknya, Ia mengembuskan napas sebentar sebelum menekan tombol hijau dengan gambar telepon di sana. Setelah satu menit dipenuhi ragu, Ia memberanikan diri untuk menelepon nama tersebut.
Tak lama kemudian Dave keluar dari lift dan menuju lobi. Ia menggunakan kaos putih dan celana pendek berbahan denim, rambut lima sentimeternya yang masih sedikit basah terlihat berantakan sepertinya Ia baru saja selesai mandi dan terburu-buru.
"Hai Ne," sapa Dave begitu melihat Anne yang duduk di bangku lobi.
Anne tersenyum sekilas menyembunyikan kegugupannya. "Hai Dave," balas Anne sambil melambaikan tangan kanan.
"Maaf ya, aku terlalu lama."
"Tidak, kok. Aku hanya menunggu lima menit di sini," kata Anne berbohong karena Ia sudah menunggu di lobi sejak satu jam lalu dan sibuk menghubungi teman-temannya.
"Ayo, naik Ne," ajak Dave.
Anne mengangguk dan beranjak dari duduk lalu mengekor di balik punggung pria itu. Anne melihat Dave dari belakang yang tampak berbeda jika dibandingkan dengan Nick. Mulai dari postur tubuh, gaya rambut, bentuk bahu dan cara berjalan menunjukkan perbedaan. Jika Nick dan Dave berjalan bersama, Anne pasti dapat mengenali mereka walaupun hanya terlihat punggungnya.
Lift kebetulan berhenti di lobi dan tidak ada penghuni lain yang menggunakan. Mereka berdua segera masuk ke lift, Dave memindai kartu aksesnya agar pintu tertutup lalu menekan tombol duabelas di samping pintu. Anne hanya memperhatikan.
"Sudah makan siang, Ne?" tanya Dave berbasa-basi.
"Tentu saja sudah, lihat jam berapa sekarang," jawab Anne terkekeh.
"Kalau belum, aku bisa memesan makanan dulu karena kamu tidak akan menemukan makanan apapun di kulkasku."
"Tidak perlu Dave."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomanceNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...