Tigapuluh Dua

25 6 0
                                    

Setelah kuliah pagi selesai, Nick bergegas menuju ke indekos Anne kembali. Dari jarak sepuluh meter, Ia melihat sebuah mobil sedan berwarna silver terparkir di depan. Ia melewatinya karena harus memarkirkan mobilnya lebih ke timur.

Nick turun dari mobil dan berjalan menuju gerbang, posisinya menghadap ke mobil silver itu. Ia dapat melihat ke dalam mobil dengan jelas dari kaca depan. Seorang gadis yang sangat Ia kenal sedang berbincang bersama seorang pria yang juga tak asing baginya.

"Anne? Dave?" gumam Nick.

Nick menghentikan langkahnya untuk mempertajam penglihatan. Ia berdiri mematung beberapa detik demi meyakinkan dirinya bahwa itu benar-benar Anne dan Dave. 

Anne terkejut saat Ia tak sengaja menangkap sosok Nick dengan retinanya, mereka bertukar pandang. Pria itu masih tak bergeming dari tempatnya, masih melihat ke arah Anne dan Dave.

Anne segera keluar dari mobil, Ia masih melihat Nick yang menunjukkan raut wajah sangat tenang. Dave baru menyadari Nick berdiri tak jauh di depan mobilnya, Ia mengikuti Anne keluar dari mobil.

"Halo Nick. Apa kabar?" sapa Dave dengan duakali lebih tenang.

Justru situasi yang tenang ini terasa mencekam bagi Anne. Ia berjalan menuju tempat Nick berdiri.

"Baik. Bagaimana denganmu?" Nick membalas sapaan Dave.

"Sangat baik."

"Terimakasih semalam sudah mengantar Anne pulang," kata Nick sambil meraih tangan Anne dan menggenggamnya.

Dave dapat melihat dengan sangat jelas tangan Nick dan Anne menyatu.

"Tidak perlu berterimakasih, Nick. Sudah seharusnya aku mengantar Anne pulang."

Anne terkejut dengan jawaban Dave yang terlalu memancing pertengkaran dengan Nick. Anne mendongakkan kepalanya melihat Nick yang seolah baik-baik saja.

"Baiklah. Tapi aku tak akan menarik kata terimakasihku, aku tak ingin hutang budi padamu."

Dave mengangkat bahu sambil tersenyum. "Kalau begitu aku pamit dulu, Ne. Jaga kesehatan dan jangan lupa makan."

"I... iya, terimakasih Dave," jawab Anne terbata.

"Sama-sama. Sampai jumpa Nick." Dave mengangkat tangan kanannya sebentar sebagai isyarat berpamitan pada Nick, lalu membuka pintu mobilnya.

Sepeninggal Dave, Anne dan Nick masih mematung di tempat mereka, tangan Nick masih menggenggam tangan Anne dengan erat. Anne bingung harus menjelaskan darimana. 

Nick menghembuskan nafasnya pelan. "Ayo sarapan, An," ajaknya. Suaranya tenang, raut wajahnya datar tak menyiratkan kecemburuan atau apapun itu. 

Anne mengangguk, mereka masuk ke dalam mobil.

Nick sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, Anne menelan ludahnya karena terlalu bingung. "Nick..," panggilnya.

"Ya?" jawab Nick tanpa menoleh.

"Jangan marah. Tadi Dave hanya menengokku, aku tak enak jika tak menemuinya karena Ia telah menolongku semalam. Tak ada yang terjadi diantara kami berdua, Ia hanya memberikan beberapa vitamin dan mengajakku sarapan tapi ku tolak," jelas Anne sambil mengangkat kantong plastik yang daritadi dipegangnya.

Nick menghela nafasnya lagi. "Aku tidak marah, An."

"Maaf..." 

"Jangan meminta maaf. Kamu tidak sedang berbuat salah." Nick mengulurkan tangannya, Anne menyambut uluran tangan Nick. "Anne," panggil Nick. Anne menggerakkan kepalanya menghadap ke samping.

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang