"An, aku tadi menelepon Tante Liyana," kata Erika yang tengah duduk di kursi samping brankar atau tempat tidur pasien.
"Mama pasti kaget," gumam Anne.
"Benar tapi ku coba menenangkan, bahwa kamu baik-baik saja dan ada kami bertiga yang menjagamu. Mungkin sekarang sudah hampir sampai Rumah Sakit."
Jay dan Dave masih duduk di sofa dekat pintu sambil memainkan ponsel. Mereka tak beranjak dari duduk sejak tadi sore, wajah Jay tampak lelah tapi tak berinisiatif untuk berpamitan pulang.
"Jay, Dave, kalian tak ingin pulang dulu? Bajumu juga kotor Jay terkena noda darahku sejak pagi," kata Anne.
"Kami menunggu orangtuamu datang, An," jawab Jay.
"Oh ya, aku tadi sudah mencoba menghubungi Nick tapi nomor ponselnya masih tidak aktif," bisik Erika.
Anne mengangguk, "Tak apa, Erika."
Pintu kamar terbuka, datanglah Bu Liyana, Pak Fredy dan Novan kakak pertama Anne.
"Annee... Astaga sayang, apa yang terjadi dengan anak Mama?" Bu Liyana menghambur memeluk Anne yang sedang duduk di atas tempat tidur.
Tak urung Anne yang sedari tadi menyembunyikan perasaan takut, panik dan sakitnya segera memeluk Mamanya sambil menangis.
"Jangan menangis Anne, Mama dan Papa sudah di sini." Bu Liyana mencoba menenangkan dengan menepuk punggung anaknya.
Erika mundur dari samping Anne, memeberikan ruang untuk Papa dan Kakak Anne agar mendekat.
"Sudah Dek, jangan menangis. Masih sakit semua ya?" tanya Novan sambil mengusap rambut adiknya.
Anne menjawab dengan anggukan. Ia memandang Papanya yang juga tengah melihat ke arahnya. "Lain kali hati-hati," kata Pak Fredy, lalu berjalan menuju sofa yang diduduki Dave dan Jay.
"Ini teman-temannya Anne?" tanya Pak Fredy.
"Iya Om. Saya Dave, dan ini Jay," jawab Dave memperkenalkan.
"Bukan teman satu Departemennya Anne ya?" Pak Fredy yang sudah mengenal beberapa teman satu Departemen Anne merasa asing dengan Dave dan Jay yang baru pertama ditemuinya.
"Bukan Om. Kami mengambil kuliah di Departemen Electrical Engineering," sahut Jay.
"Oh ya? Bukankah itu Departemen favorit di kampus kalian? Pantas saja saya tidak mengenal Dave dan Jay."
Dave dan Jay bertukar pandang sebentar. "Semua Departemen di kampus adalah favorit setiap individu yang menekuninya, Om," kata Dave.
"Ah benar, kamu benar. Toh jika sudah masuk ke dunia kerja tidak ada lagi namanya Departemen favorit," kata Pak Fredy.
"Oh ya, itu Tante Liyana Mama Anne." kata Pak Fredy memperkenalkan keluarganya diikuti anggukan dari Bu Liyana untuk menyapa mereka karena masih menenangkan putrinya.
"Dan itu Novan anak pertama saya." Novan mendekat lalu menjabat tangan Jay dan Dave.
"Erika apa kabar?" tanya Novan sambil mengulurkan tangan.
"Baik, Kak." jawab Erika.
"Terimakasih telah menolong Anne, mengantar ke Rumah Sakit dan menjaganya sampai semalam ini," kata Novan.
"Sama-sama, Bang. Kami juga bersyukur dapat menolong Anne dengan cepat sehingga kondisinya tidak terlalu parah," sahut Jay.
"Kalau begitu kami pamit pulang dulu ya Om. Besok kami akan kembali ke sini setelah kuliah," pamit Dave.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomansaNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...