Empat

138 49 19
                                    

Apa yang engkau cari selain harta

Saat menghadapi peliknya urusan dunia

Tak mungkin tanpa derai air mata

Kawan, usaplah air matamu

Pandang dunia dalam genggamanmu

Semua tampak indah dengan bersamamu

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PYARR..!!

Gelas ukur 200 ml berisi asam sulfat jatuh dari meja, tergelincir lebih tepatnya.

"Aduh!" Diikuti teriakan yang membuat penghuni laboratorium berhambur menuju ke arah suara.

"An, ada apa?" Erika memandang Anne yang memegangi pergelangan tangannya.

"Ada apa ini? Mengapa bahan berbahaya sampai jatuh ke lantai!" hardik pria berkumis tipis yang bertanggungjawab atas kegiatan laboratorium.

"Panas, Rik..." Anne sudah tak kuat menahan sakitnya terciprat bahan kimia tersebut, Ia mengeluarkan air mata. Di tengah kepanikan, Nick bergegas menyeret lengan Anne ke wastafel. Tangan Anne dibilas dengan air mengalir.

"Seberapa banyak tanganmu yang terkena cipratan?" tanya Nick tanpa memandang Anne, Ia mengambil handwash dan mengalirkannya di atas tangan Anne.

"Hanya di bagian punggung tangan" kata Anne pelan sambil terisak.

"Kamu yakin?" tanya Nick lagi untuk memastikan. Anne menjawabnya dengan anggukan.

"Sudah ribuan kali saya bilang, laboratorium adalah medan perang, semua yang ada disini adalah bahan dan alat berbahaya!! Apa gunanya saya memberi kalian tugas untuk membaca MSDS (1) tiap unsur bahan sebelum praktikum! Ya ini contohnya, mengapa asam sulfat bisa sampai di atas meja terbuka, di tempat yang tidak seharusnya! (2) Kalian jangan terlalu bodoh, kalau memang tak menguasai ilmu di sini lebih baik keluar daripada menjadi resiko besar!" kata Dion, asisten laboratorium dengan nada marah.

Anne hanya diam sambil terisak di samping wastafel.

Hampir setengah jam Anne membasahi tangannya dengan air mengalir. Teman-temannya yang lain sibuk melanjutkan aktivitas praktikum. Sesekali Erika menghampiri dan menanyakan keadannya.

Anne menutup kran wastafel lalu berjalan keluar laboratorium, matanya sembab, tangannya masih terasa panas tapi lebih baik daripada saat menit pertama terkena cipratan .

Anne sudah tak peduli dengan praktikumnya. Dion juga samasekali tak menanyakan kondisinya, mungkin Ia terlalu marah karena kejadian itu.

Anne duduk di bangku panjang di depan kelas yang kosong. Ia meniup tangannya. Tiba-tiba Nick sudah duduk di sampingnya. Tanpa berkata, Ia memberikan sebotol air minum pada Anne, gadis itu memandang Nick sebentar lalu menerima.

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang