Duapuluh Delapan

32 12 1
                                    

"Maa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maa ...." panggil Anne setelah membuka pintu rumah yang tidak terkunci. "Masuk, Nick." Anne mempersilakan Nick yang berjarak lima langkah di belakangnya untuk masuk ke ruangtamu.

Rumah Anne terletak di sebuah perumahan dengan lingkungan asri dan sejuk karena letaknya yang satu kota dengan sebuah gunung tertinggi di pulau ini. Didominasi warna-warna pastel, perpaduan antara light sand, cool gray dan mist purple membuat rumah ini tampak kalem tapi tidak meninggalkan kesan elegan. Nick melihat taman kecil di depan rumah dan pohon daun pucuk merah yang dibonsai rapi menjadi pelengkap teras dengan pelengkap kursi dan meja kecil untuk bercengkerama.

Ini pertama kalinya Nick tahu tempat tinggal Anne. Tempat Anne menghabiskan masa kecilnya dengan keluarga. Tempat Anne tumbuh hingga menjadi gadis yang disayanginya.

"Mama ...." Anne masih celingukan mencari keberadaan Mamanya---Ibu Liyana.

"Mama di dapur, An ...." jawab Bu Liyana dengan setengah teriak.

Anne menuju dapur dan menemukan Sang Mama sedang membuat jus. Serta merta ibu dan anak ini berpelukan saat bertemu. "Bagaimana kabarnya Ma?" tanya Anne sambil mencium tangan Mamanya.

"Baik, Sayang. Kamu kok kurusan?" Bu Liyana memandang anaknya dengan khawatir.

"Tidak apa-apa, Ma. Anne tidak sakit hanya kurang tidur beberapa hari ini."

Bu Liyana memeluknya lagi lalu melihat ke arah pintu depan masih terbuka lebar pertanda ada tamu di rumahnya. "Sama siapa?"

"Diantar Nick."

"Oh ya? Tolong matikan juicernya, An," suruh Bu Liyana sambil menunjuk juicer yang masih berdengung kemudian berjalan ke ruangtamu untuk menemui teman putri bungsunya.

Nick yang melihat Bu Liyana masuk ke ruangtamu langsung berdiri dan mengulurkan tangannya untuk salim. "Apa kabar, Tante? Saya Nick."

"Baik ... Oh jadi ini yang namanya Nick," kata Bu Liyana yang mengambil tempat duduk di sofa seberang Nick.

"Iya Tante ...."

"Anne banyak membicarakanmu di telepon, tapi baru kali ini Tante bertemu dengan orangnya langsung. Ternyata tinggi dan gagah ya."

"Jangan berlebihan, Tante," jawab Nick sambil tertawa ringan.

Anne keluar dengan membawa nampan yang berisi dua gelas minuman. Lalu meletakkannya satu di depan Nick dan satu untuk dirinya.

"Bagaimana dengan kuliah? Sudah selesai ujian akhir semesternya?"

"Lancar Tante. Kemarin hari terakhir ujian."

"Syukurlah ... Kamu bagaimana, An?"

"Lancar, Ma ...."

"Tumben biasanya langsung mengeluh."

"Mama ...." Anne mengalihkan pandangan ke arah Bu Liyana sambil meringis.

"Iya iya. Sering belajar dengan Anne, Nick?"

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang