Anne tersadar saat Ia diturunkan dari ambulance dengan sirine yang menderu, Ia merasa brankarnya ditarik masuk ke dalam sebuah ruangan. Aroma karbol menusuk hidungnya, aroma khas Rumah Sakit.
"Anne, kamu sudah siuman?" tanya seseorang yang suaranya sejak tadi didengar Anne di lokasi kecelakaan namun Anne masih tak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Anne sedang mengingat-ingat suara yang menurutnya tak asing. "Ini aku Jay, An," kata seseorang itu lagi seolah dapat membaca pikiran Anne.
Anne mengangguk lemah sambil berusaha tersenyum.
Seorang perawat memasang infus di punggung tangannya, ah punggung tangan ini yang biasanya mendapat kecupan dari Nick. Perawat lain memasukkan slang oksigen ke dalam hidungnya.
"Bagaimana kondisinya?" Suara berat penuh wibawa terdengar di samping brankar. "Pasti Ia Dokter," pikir Anne.
"Pasien mengalami trauma kepala Dok. Tekanan darah normal 100/90, detak jantung cepat, saturasi oksigen turun ke 85% pasien sempat mengalami sesak nafas di lokasi, pendarahan di hidung, dan kehilangan kesadaran selama lima menit."
"Tidak ada fraktur atau pendarahan di bagian lain?"
"Tidak ada Dok."
Dokter tersebut lebih mendekat ke kepala Anne, "Mbak. Bisa dengar saya?" tanyanya.
Anne mengangguk.
"Bisa lihat saya? Dijawab dengan ucapan ya."
"Buram Dok," jawab Anne lemah.
"Suster, penglihatan pasien kabur. Tolong dilakukan CT Scan setelah ini."
"Baik Dok."
Lalu Dokter membetulkan letak oximeter yang menjepit salah satu jari Anne, mengecek oxygen concentrator(1), dan mengatur tetes infus per menit kemudian meninggalkan Anne bersama dua orang perawat. Tak lama kemudian dua perawat tersebut menarik brankar Anne lagi menuju tempat pemeriksaan CT Scan.
Jay sedang duduk di depan ruang Radiologi menunggu Anne yang tengah diperiksa. Tak sengaja Ia melihat ke arah lorong yang menghubungkan ruang Radiologi dengan ruang Patologi Anatomi, tampak seseorang yang sedang lari terburu-buru mendekatinya.
"Bagaimana Anne?"
"Duduk dulu." Jay menarik Dave agar pria itu duduk di sampingnya.
"Anne tidak apa-apa, sekarang sedang dilakukan CT Scan," kata Jay setelah Dave duduk di kursi tunggu.
"Separah itu?"
"Tidak terlalu parah tapi cukup membuatku panik tadi," jawab Jay sambil terkekeh.
"Kamu belum menghubungi teman-temannya yang lain?"
"Bagaimana bisa sedangkan yang aku tahu nomor ponsel seseorang yang mengenal Anne hanya kamu."
Dave menggaruk kepalanya. "Aku juga tak punya nomor Erika," gumamnya.
"Nanti biar aku saja yang menjemput Erika tapi aku harus mengambil motorku dulu di lokasi kecelakaan."
"Dimana lokasinya?"
"Jalan Tidore. Jalan raya besar yang sedang ada pembangunan. Yang aku tahu Anne dibonceng oleh pengemudi ojek online, untung saja si Bapak pengemudi lukanya tak terlalu parah. Kalau yang aku tangkap dari cerita beberapa orang, tadi ada motor akan menyeberang dari arah berlawanan. Di samping Anne dari arah yang sama, kebetulan juga ada pengemudi motor dengan kecepatan kencang. Mungkin si orang yang akan menyeberang itu bermaksud menghindari pengemudi motor di samping Anne, eeh malah dia berhenti tepat di depan motor ojek online yang kecepatannya juga tinggi. Bapak ojek terlambat menarik rem, jadi menabrak orang yang akan menyeberang itu, Anne terlempar ke depan cukup jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomanceNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...