Anne mematung di depan kelas yang tampak kumuh. Hatinya bergetar, matanya berkaca-kaca. Kondisinya sangat memprihatinkan. Sebenarnya tidak semua kelas seperti ini, dari depan gerbang sekolah, Sekolah Dasar ini tampak normal. Nick mengatakan bahwa ruangan di pojokan yang kini Anne masuki adalah bekas ruangan penyimpanan peralatan sekolah. Tak heran jika suasana gelap dan lembab karena hanya satu lampu untuk penerangan, ventilasi kelas juga tidak ada.
Anne berjalan agak menjauh, Nick mengejarnya. "Hei, kenapa?" tanya Nick khawatir.
"Tidak apa-apa Nick." Anne menuju bangku di pinggir halaman sekolah. "Belum mulai?"tanya Anne setelah mendudukkan dirinya kursi yang berbahan besi cor.
"Masih menunggu murid yang lain," jawab Nick yang ikut duduk di samping Anne.
Anne memperhatikan teman-teman pengajar lain yang sedang mempersiapkan alat dan bahan ajar hari ini.
"Nick, kenapa mereka harus memakai ruangan itu?" Anne menunjuk ruangan yang tadi dilihatnya.
"Mereka adalah sepuluh siswa tidak beruntung, An."
"Hanya sepuluh?"
Nick mengangguk, "Awalnya mereka juga masuk di kelas normal seperti teman-temannya yang lain. Namun, karena mereka tertinggal pelajaran terlalu jauh, Guru di sini tidak bisa hanya memusatkan perhatian hanya kepada mereka. Beberapa anak juga pernah tidak naik kelas, ada juga yang duakali tidak naik kelas." Nick memandang halaman sekolah yang kosong karena murid lainnya sedang berada di dalam kelas setelah mengikuti kegiatan pramuka.
"Lalu apakah tidak ada yang datang ke rumah mereka atau sekedar bertanya pada keluarga mereka tentang bagaimana pola belajar mereka?"
"Sudah, dan sepuluh orang ini rata-rata berasal dari keluarga menengah bawah. Bahkan ada yang hidup sendiri di rumah bersama adiknya karena kedua orangtuanya bekerja di pulau seberang dan pulang larut malam. Pihak sekolah juga tidak meminta uang sepeser pun dari mereka, Guru di sini juga tahu bagaimana perekonomian keluarga mereka."
Hati Anne bergetar mendengar penjelasan Nick.
Tiba-tiba dari arah gerbang sekolah, masuk seorang anak dengan seragam putih yang mulai menguning dan celana merah yang warnanya sudah pudar. Ia tak membawa tas, hanya sebuah buku dan pensil di tangannya. Anne dan Nick melihat ke arah anak tersebut.
Anak itu berlari sambil tersenyum dan menyapa teman-teman mereka. Sepuluh anak ini memang tidak diwajibkan mengikuti jam formal sekolah. Terkadang sekolah dimulai jam sepuluh pagi, terkadang jam sembilan pagi jika sepuluh anak sudah lengkap.
Para pengajar juga bukan dari Guru sekolah ini. Rata-rata pengajar berasal dari orang luar yang bersedia melonggarkan waktunya ke sekolah ini menjadi Guru relawan, kebanyakan adalah mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa universitas tempat Anne dan Nick kuliah, tapi juga mahasiswa universitas lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomanceNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...