Jika kamu tak bisa menikmati hidup ini, maka berkawanlah!
Niscaya Ia akan dengan senang hati membukakan dunia baru untukmu
****
"An, kamu tahu dimana dress selutuku yang berwarna kuning?" tanya Erika yang sedang sibuk mencari baju di lemari.
"Hmm ... Akhir-akhir ini aku juga tidak pernah melihatnya, Rik," jawab Anne menghentikan aktivitas menulisnya dan beranjak dari kursi. "Di lemari tidak ada?" tanya Anne yang berdiri di belakang Erika.
"Tidak ada. Aku akan pergi makan dengan seniorku dan ingin menggunakan dress itu. Ah, apakah aku kehilangannya saat di penatu ya?" Erika mencoba mengingat.
"Senior yang mana?" tanya Anne yang lebih tertarik menanyakan itu.
"Senior di klub basket, An."
"Ooh ... Gunakan pakaian yang lain saja, Erika. Kalau begini kamu akan terlambat. Nanti aku bantu mencarinya lagi," kata Anne.
"Padahal aku berencana memakainya hari ini," ucap Erika yang tampak masih keberatan untuk memakai pakaian yang lain.
"Sudahlah, pakai ini saja. Ini juga cocok kamu pakai." Anne menyerahkan atasan putih dengan renda di bagian lengan dan bawah baju serta rok tartan berwarna gelap selutut. Erika menerimanya dan segera mengganti baju.
"An, kamu jadi pergi ke kampus malam ini?" tanya Erika yang kini sedang menyisir rambut.
"Oh ya, aku hampir lupa. Hari ini welcome party steering committee untuk acara dies natalis kampus, Rik," jawab Anne.
"Semoga lancar ya, An. Aku pergi dulu, sudah terlambat 10 menit. See you," pamit Erika yang terburu-buru keluar kamar sambil melambaikan tangan.
****
Malam ini, puluhan orang berkumpul di auditorium. Anne celingukan karena datang seorang diri di acara yang ramai itu. Ia memutuskan duduk di barisan kursi kedua dari depan sambil memandangi satu persatu orang yang lewat di samping dan di depannya. Namun, tidak ada seorang pun yang dikenal oleh Anne.
"Teman-teman satu departemenku terlalu kutu buku," gerutu Anne lirih.
Tiba-tiba seorang pria berjaket parasut biru tua duduk di samping Anne. Gadis itu memandangnya sekilas dan melanjutkan diamnya. Biasanya Anne lebih humble dan mudah menjadi starter saat berkenalan dengan orang lain tetapi moodnya hari ini sedang tidak ingin berjabat tangan dengan siapa pun.
"Kamu dari departemen mana?" Pria itu memiringkan wajah untuk melihat wajah Anne yang setengah menunduk karena memandang ponsel. Anne terkejut, hampir saja Ia melempar ponsel di tangannya.
Pria berjaket parasut mengulurkan tangan, "Jay," katanya memperkenalkan diri.
"Aku Anne," balas Anne sambil menyambut uluran tangan Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomansaNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...