Tigapuluh

31 10 0
                                    

"Nick sudah selesai? Ada yang sekelas denganku?" Anne memanjangkan lehernya ke samping untuk mengintip KRS milik Nick.

Nick menoleh dan memandangnya, lalu memperlihatkan layar macbook air nya pada Anne.

"Yaah, cuma satu mata kuliah yang satu kelas denganku." kata Anne kecewa.

"Kan masih satu Departemen An. Dulu juga pernah satu semester tak ada mata kuliah yang sekelas denganku." 

"Kondisinya berbeda." sahut Anne sambil memandang Nick.

"Karena sekarang aku bisa mengantar-jemput ke indekos-kampus setiap hari?" tanya Nick sambil tertawa.

"Iiih bukan begitu, Nick." Anne mencubit lengan Nick.

"Anne, Jerrel mencarimu. Dia mengajak rapat ospek di ruang organisasi." Tiba-tiba sebuah suara menghentikan pembicaraan mereka.

"Iya Bet, setelah ini aku ke sana." jawab Anne.

Betty mengangguk.

"Tahun ini menjadi panitia lagi?" tanya Nick pada Anne yang sibuk membereskan laptop.

"Iya, Jerrel meminta bantuanku untuk ospek satu minggu ini. Tak apa kan?"

"Tentu saja tak apa-apa An."

"Kamu akan kemana setelah ini?"

"Sepertinya menemui Pak Dodi, membahas rencana topik kolokium."

"Ah.. Semoga lancar Nick."

Nick mendekatkan mulutnya ke telinga Anne, "Terimakasih. Jaga kesehatan sayang." bisiknya.

Wajah Anne merona, Nick mengusap puncak kepalanya dan mengacak poninya. Ia terlalu gemas melihat Anne yang tersipu.

Anne menarik lengan kemeja Nick lalu mendekatkan wajahnya ke telinga pria itu. "Aku sayang kamu." bisiknya pelan, hanya Nick yang dapat mendengarnya. 

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Anne segera berdiri dan berlari meninggalkan Nick yang masih terduduk, Ia sangat malu dengan ucapannya, bahkan Ia menepuk pelan mulutnya beberapa kali saat keluar kelas.

Baiklah, itu hanya tiga kata dari mulut Anne. Tapi sanggup membuat Nick tak bergerak selama tiga menit. Darahnya terasa mengalir lebih cepat, jantungnya berdegup kencang.

Ucapan Anne membuat gendang telinga Nick bergetar lalu diteruskan ke tulang pendengaran. Tulang pendengarannya mengirimkan ke telinga bagian dalam. Lalu diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak.

Otak Nick menerima sinyal dua senyawa kimia ke sistem saraf pusat. Dua senyawa kimia tersebut adalah hormon bahagia atau penghantar stimulusnya yaitu dopamin dan serotonin. Dopamin meningkat sehingga menghasilkan rasa bahagia untuknya.

Setelah tiga menit terdiam, Ia tersenyum tapi tak ada yang melihat. Lalu bergegas keluar kelas untuk menetralkan wajahnya yang tadi memerah.

"An, bagaimana kita mulai rapatnya sekarang?" Jerrel yang sudah tigapuluh detik duduk di samping Anne tak dihiraukan. 

"An." Jerrel memanggilnya lagi sambil menepuk bahu Anne, si pemilik bahu sedang duduk di depan ruang organisasi sejak sepuluh menit lalu.

"Eh eh. Iya Rel?" jawab Anne gelagapan.

"Kamu melamun?"

"Ti, tidak."

Jerrel berdecak, "Dari tadi aku memanggilmu tapi kamu tak mendengarnya?"

"Hehehe, maaf." Anne menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ayo masuk, kita akan memulai rapat. Erika juga sudah di dalam." kata Jerrel kedua kali. Anne segera berdiri dan mengekor di belakang.

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang