Duapuluh Satu

45 22 2
                                    

"Erika, tunggu! Aku ikut bersamamu ke kampus," teriak Anne yang masih menyisir rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Erika, tunggu! Aku ikut bersamamu ke kampus," teriak Anne yang masih menyisir rambutnya. Erika yang baru saja keluar kamar berhenti karena teriakan temannya.

"Kamu tidak dijemput, Nick?" tanya Erika dengan menyembulkan kepala dari balik tembok kamar.

"Tidak. Dia tidak mengirim chat sama sekali sejak pulang dari kampus kemarin."

"Sebenarnya dia sadar atau tidak sih kalau sudah menjadi kekasihmu?"

"Hentikan Erika, jangan membicarakan tentang percintaan di depanku dan Nick."

"Baiklah, baiklah. Ayo cepat atau kamu harus berjalan kaki ke kampus."

Anne segera meletakkan sisir dan meraih tas di atas meja belajarnya. Erika sudah berjalan untuk mengambil motor di garasi.

Sesampainya di kampus, Anne tak buru-buru menuju kelas. Ia menyapu pandangannya ke arah tempat parkir mobil yang biasanya terdapat mobil Nick di sana.

"Anne, mengapa jalanmu lamban sekali," gerutu Erika tak sabar dan menarik tangan Anne agar berjalan bersamanya. "Kamu sedang mencari Nick?" tanya Erika lagi.

"Oh-eh, tidak. Aku hanya melihat-lihat."

"Tidak mungkin kamu melihat satu persatu mobil yang ada di sana jika tidak sedang mencari mobil Nick. Iya kan?"

"Hmm ... Erika, apa yang harus kulakukan saat bertemu dengannya nanti?"

"Cium pipi dan keningnya," jawab Erika bercanda.

"Ck, kamu benar-benar tidak waras. Aku sedang serius, Rik!" decak Anne sebal dengan jawaban temannya.

"Bersikaplah seperti biasanya. Bukankah sejak dulu kalian memang nyaman saat menjadi teman?"

"Kamu benar. Sebenarnya aku malu untuk mengakuinya, bagaimana bisa aku menyukai temanku sendiri," kata Anne sambil menggelengkan kepala.

"Itu lebih baik daripada kamu menyukai pria beristri."

"Erika, perkataanmu sekarang benar-benar seperti orang dewasa."

"Memangnya kita masih anak kecil? Kita sudah dewasa, An. Jalani saja dengan normal seperti sebelumnya, lama-kelamaan kamu dan Nick juga akan semakin dekat."

"Baiklah Guru, muridmu ini akan menuruti perintahmu," ucap Anne dengan membungkukkan setengah badannya ke arah Erika.

"Bagus, bagus," puji Erika sambil menepuk punggung Anne. "Oh ya, Dave tak pernah meneleponmu lagi?" lanjutnya.

"Tidak. Dia juga tidak mengirim chat padaku."

"Hati-hati jangan terlalu dekat dengan pria lain. Kamu sudah milik Nick," bisik Erika.

"Erika...!" Anne memberi cubitan kecil pada pinggang temannya. Ia risih mendengar perkataan Erika seperti itu.

Anne masuk ke kelas dan mengambil tempat duduk di barisan ketiga, sedangkan Erika lebih memilih duduk di barisan depan. Anne meletakkan tas di kursi sampingnya, Nick belum terlihat sejak tadi.

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang