Duapuluh Enam

38 11 4
                                    

Dua hari sebelum ujian akhir semester, kampus semakin ramai dengan kesibukan mahasiswanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari sebelum ujian akhir semester, kampus semakin ramai dengan kesibukan mahasiswanya. Seperti sudah menjadi tradisi, sebelum ujian mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di kampus. Melengkapi catatan, fotokopi buku atau mengulas soal-soal ujian tahun lalu.

Hampir semua bangku penuh, perpustakaan juga tampak penuh.

"Mau belajar dimana?" tanya Erika sambil celingukan mencari kursi kosong.

"Bagaimana jika pulang ke indekos saja, Rik?" jawab Anne yang memegang beberapa buku tebal di tangannya.

"Jangan, aku perlu membahas soal-soal tahun lalu dengan teman yang lain, An."

Anne mengembuskan napas panjang, tiba-tiba dari arah belakang, seseorang menepuk bahunya. "Kenapa berdiri di sini?"

"Mencari kursi yang kosong, Nick," jawab Anne setelah memandang seseorang di belakangnya.

Nick yang tadi menepuk bahu Anne juga ikut memanjangkan lehernya untuk membantu mencari kursi kosong.

"Penuh," kata Nick.

"Iya, tidak ada yang mau beranjak dari kursinya," sahut Erika sambil menggaruk kepalanya dengan bolpoin.

"Mau ke apartemenku?" tawar Nick.

"Serius? Aku perlu mengulas soal-soal tahun lalu, Nick," ujar Erika dengan mata berbinar senang.

"Kamu punya soal-soal tahun lalu?" tanya Nick memandang Erika.

Erika tidak menjawab, dia hanya sedikit mengangkat sebuah map plastik berwarna merah yang sedari tadi dipegangnya.

"Ayo belajar di apartemen saja." Nick membalikkan badan dan terkejut melihat Wildan serta Betty sudah berdiri di belakang punggungnya entah sejak kapan.

"Nick, kami ikut ya?" pinta Betty.

"Ini juga?" Nick menunjuk Wildan yang berdiri di samping Betty.

"Ya iya lah, aku dan Betty kan satu paket," jawab Wildan ringan.

Nick berdecak, "Satu syarat," katanya.

"Beh, belajar saja harus pakai syarat," dengus Wildan sebal.

"Kalau tidak mau ya sudah jangan ikut."

"Iya, iya. Apa?"

"Jangan berisik. Jangan menggoda Anne."

"Aku tak pernah menggoda Anne. Kan aku sudah punya Betty."

Betty menyenggol lengan Wildan.

"Oke, oke. Aku akan diam, tidak berisik, tidak menggoda kamu dan Anne," kata Wildan mengalah.

"Sip." Nick mengangkat jempol kanannya lalu berjalan menuju tempat parkir.

Wildan mendekati Anne lalu berbisik, "Kamu kok betah dengan makhluk seperti itu." Anne yang mendengarnya hanya cekikikan.

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang