"Sudah selesai?" Anne mendongakkan kepala saat mendengar langkah kaki yang mendekatinya.
"Sudah. Ayo ke kampus." Nick mengulurkan tangannya untuk menggandeng Anne menuju tempat parkir basement apartemen.
Anne meraih tangan Nick yang kekar.
"Tumben tak menolak." kata Nick sambil melihat tangannya dan tangan Anne menyatu.
Anne menghentikan langkahnya, "Ya sudah, lepaskan."
"Jangan." Nick menggenggamnya erat.
"Kenapa tadi aku diusir?" kata Anne sambil tersenyum nakal.
"Hmm..." Nick menggaruk tengkuknya.
"Kamu takut padaku?" Anne menggoda pria di sampingnya.
"Justru aku yang takut pada diriku sendiri."
Anne tertawa, dia kini memiliki hobi baru yaitu menggoda Nick hingga wajahnya memerah seperti ini.
Nick membuka pintu mobil untuk gadisnya, Anne memandang Nick. "Aku suka melihatmu gugup." kata Anne lalu mendudukkan dirinya di kursi penumpang. Nick hanya membalasnya dengan senyum, Ia merasa de javu dengan kalimat tersebut.
Nick menyalakan mesin mobil lalu menarik persneling dan memutar kemudi.
"Bagaimana kabar Bunda, Nick?" tanya Anne membuka pembicaraan di dalam mobil.
"Baik."
"Papa kamu?"
"Papa baik. Meta juga baik." jawab Nick.
"Oh ya, Meta sekarang kuliah dimana?"
"Dia mengambil bussiness international di Universitas Selatan."
"Wah keren sekali adikmu, Nick."
"Tentu saja." jawab Nick sambil menepuk dadanya.
"Aku memuji Meta, Nick. Bukan memujimu." cibir Anne.
Nick memandang Anne lekat sekali selama beberapa detik. Lalu mengalihkan pandangan ke depan kembali.
"Ada yang salah dengan wajahku?" Anne menarik kaca di dashboard lalu memperhatikan wajahnya sendiri, takut jika ada goresan lipstick atau corengan bedak yang tidak tepat di sana.
"Tidak ada yang salah, An." jawab Nick sambil menolehkan kepalanya ke arah Anne yang sibuk. "Aku hanya rindu melihatmu." lanjutnya.
Anne menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Eh kenapa An? Aku salah bicara?" Nick bingung melihat perubahan sikap Anne yang mendadak.
"Diam Nick. Aku malu." kata Anne dibalik tangannya.
Nick tertawa, lalu meraih telapak tangan Anne agar Anne tak menutupi wajahnya lagi. Mengunci dengan jemarinya. "Tanganmu slalu dingin, An." kata Nick masih dengan mempertahankan kemudinya dengan satu tangan.
"Karena hatiku hangat." jawab Anne asal.
"Lalu kalau tanganku hangat berarti hatiku dingin, begitu?"
"Hahaha, bukan begitu Nick. Justru karena tanganku dingin, aku membutuhkan tanganmu untuk menghangatkan." kata Anne lirih tapi Nick dapat mendengarnya dengan jelas.
"Kamu merindukanku, An?"
"Bagaimana menurutmu?"
"Aku tak bisa menebaknya."
"Coba tebaklah."
"Iya. Mungkin."
"Tentu saja Nick. Aku juga merindukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]
RomanceNick. Mahasiswa Departemen Chemistry yang introvert, tidak banyak bicara, dingin kepada siapa saja kecuali satu teman wanitanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun, termasuk pada Sang kekasih. Semua ditutupi karena tidak in...