Duapuluh Tiga

40 19 5
                                    

Drrrtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrrtt

Ponsel Anne berdering di atas meja belajar dan menunjukkan sebuah nomor tak dikenal tertera di layar.

"Ya, halo?"

"Anne?" suara seorang pria di sebarang sana.

"Bukan, ini Erika. Anne sedang di kamarmandi. Maaf ini siapa?"

"Ooh ... Ini Dave, teman Anne."

"Ada titipan pesan?"

"Tolong beri tahu Anne, aku menunggunya di depan indekos."

Erika membuka matanya sedikit lebih lebar. "Baiklah, nanti aku sampaikan padanya."

"Terimakasih Erika."

Tut, tut, tut...

Erika segera meloncat ke ke jendela dan menyibak tirai kamar, "Ah benar, dia depan," gumam Erika setelah melihat ada sebuah mobil berwarna silver terparkir di depan.

Anne membuka pintu kamarmandi dan keluar dengan handuk yang masih melilit di atas kepala.

"An, baru saja Dave telepon," tutur Erika.

"Dave? Ada apa, Rik?"

"Katanya dia menunggumu, dia ada di depan," kata Erika berkata menunjuk arah gerbang indekos.

"Hah? Bagaimana bisa?" Anne mengintip dari jendela kamar. "Wah benar, itu mobil Dave," ucap Anne lagi. Anne memandang wajah Erika sambil mengerutkan dahi seolah bertanya apa yang harus Ia lakukan.

"Temui saja, mungkin ada yang penting." kata Erika.

Anne mengambil ponselnya lalu mengecek panggilan masuk, dan menekan sederet nomor paling atas.

"Halo Dave? Ada perlu apa?"

"Keluarlah Ne, aku di depan."

"Baiklah, tunggu sepuluh menit lagi aku turun."

"Oke. Tak perlu terburu-buru."

Tut, tut, tut...

Sepuluh menit kemudian setelah mengeringkan rambut dan mengganti baju, Anne keluar menemui Dave. Anne mengetuk kaca jendela mobil silver itu. Dave menurunkan kaca jendela dari dalam, "Masuklah, Ne," suruh Dave. Anne menurut lalu membuka pintu.

"Ada apa, Dave?" tanya Anne setelah Ia duduk di kursi penumpang di samping Dave.

Tiba-tiba Dave menyalakan mesin mobil, mengatur persneling dan memutar kemudi.

"Kita mau kemana?" seru Anne terkejut karena Dave tidak menjawab pertanyaannya tapi malah melajukan mobilnya.

Dave tertawa sejenak, "Temani aku makan."

"Astaga, seharusnya kamu bilang padaku terlebih dahulu," dengus Anne karena kesal.

"Maaf, maaf. Aku hanya takut kamu menolak."

FRIENDSHIP or RELATIONSHIP [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang