[Di harapkan follow sebelum membaca]
___________
"Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya.
"Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...
Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai ucapan Reygan tadi pagi, Aliesha hari ini akan pulang bersama Abangnya. Gadis yang menggendong tas ransel warna coklat itu sedang berdiri di depan gerbang sekolah menunggu Reygan datang menjemputnya.
Tiid...
Suara klakson berbunyi berasal dari sebuah mobil BMW hitam yang terparkir di depan Aliesha. "Ayo masuk," ucap Reygan dari dalam mobil. Aliesha mengangguk lalu masuk kedalam mobil itu.
Setelah Aliesha memakai sabuk pengaman, Reygan melajukan mobilnya. Reygan menyerengit melihat adiknya yang sedari tadi senyum sendiri.
"Kok senyum terus sih? Lagi bahagia amat kayaknya, ada apa sih?"
"Bang Rey kepo."
"Ga papa, ayo dong cerita ke Abang."
"Abang tau kan selama ini Shasha suka sama satu cowok?"
"Iya Abang tau, yang kamu kejar-kejar selama dua tahun ini kan?" Bukan hanya kepada Bi Eneng saja Aliesha cerita tentang Aldrich tapi kepada Reygan juga.
"Iya, Abang tau ga apa yang di lakuin cowok itu hari ini?" kata Aliesha dengan senyuman lebar.
"Emangnya apa?"
"Dia makan sarapan yang aku buat tadi Bang. Akhirnya selama dua tahun ini perjuangan aku ga sia-sia."
Aliesha tersenyum bahagia, membuat Reygan ikut tersenyum bahagia juga. "Beneran? Selamat ya Dek." Aliesha mengangguk.
"Aku seneeeeenggg bangett."
"Kalau kamu seneng Abang juga seneng," ucap Reygan sambil mengusap lembut rambut adiknya. Mengusap rambut adiknya adalah satu kebiasaan yang sangat di sukai Reygan.
"Tapi kalau dia nyakitin kamu, bilang sama Abang nanti Abang hajar dia abis-abisan," lanjutnya.
"Iya Abang bawel." Reygan dan Aliesha tersenyum manis.
"Bang, gimana kalau kita ke makam Mamah sama Papah?" ajak Aliesha.
"Boleh."
"Nanti kita berhenti dulu ya di toko bunga, Shasha mau beli bunga tulip kesukaannya Mamah."
"Iya."
Sebelum sampai di TPU Aliesha dan Reygan mampir sebentar di toko bunga sekedar membeli bunga tulip kuning kesukaan Mamah mereka. Dulu saat Mamahnya masih ada bunga tulip kuning selalu ada di setiap sudut rumah, hingga sekarang pun banyak tulip kuning di rumah mereka.