Bagian 48 [TERPAKSA]

1.5K 112 8
                                        

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

 JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di markas Olethros Aldrich duduk sendirian di sofa dengan kaki di taruh di atas meja. Sambil menghisap rokok sesekali ia menyeruput kopi hitam di mejanya.

Hingga saat ini Aldrich sudah menghabiskan hampir satu bungkus rokok. Lelaki itu tak berhenti menghisap rokok di markas seorang diri. Hari ini setelah pelajaran pertama Aldrich bolos semua pelajaran sisanya. Aldrich sedang mencoba menghilangkan semua pikirannya itu dengan rokok.

Di luar markas terdengar suara berisik dari deru motor. Dapat di pastikan anak Olethros pasti sudah berdatangan ke markas sehabis pulang sekolah.

"ASSALAMUALAIKUM YA MAKHLUK GHAIB!" seru Madava yang muncul dari balik pintu markas.

"ASTAGFIRULLAH!" Madava kaget saat melihat kehadiran Aldrich dengan beberapa sampah barang rokok. "Ya Allah Al gue kira lo kuyang."

Tak berniat menjawab salam Madava dan lainnya Aldrich tetap menghisap rokok di tangannya itu dengan kaki tetap di atas meja. Isaac menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya itu. Ke empat lelaki itu duduk di sofa nya.

Madava dan Fadghan melongo begitu melihat sampah batang rokok yang tergeletak di mana-mana.

"Bos lo ngerokok segini banyak?" tanya Madava.

"Hmm."

"Anjir banyak amat Bos," timpal Fadgham.

"Gak biasanya lo ngerokok sebanyak ini," sahut Axelle.

"Minta ah satu," kata Madava sambil menyomot satu barang rokok milik Aldrich. "Oh iya Al tadi si Aliesha kasian banget nyariin lo pas pulang sekolah, matanya sembab Al asli deh. Kata Dek Nay selama pelajaran dia nangis inget terus sama lo," jelas Madava.

Aldrich melamun ketika Madava selesai mengatakannya. Lelaki itu menunduk sambil menghela napas panjang. Dia kembali menghisap rokoknya dan mengepulkan asapnya.

"Lo beneran ge peduli sama Aliesha?" tanya Isaac.

"Gue gak pernah peduli sama dia," jawab Aldrich.

"Gue gak pernah peduli sama dia," jawab Aldrich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang