Bagian 26 [MENJAUH]

5.4K 274 9
                                    

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

 JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh

Pukulan di bawah rahang Aldrich dapatkan secara tiba-tiba dari Isaac saat sampai di rooftop pagi ini. Aldrich kaget dengan sikap Isaac itu, begitupun dengan ke tiga temannya yang tak kalah kaget juga.

"Maksud lo Apa pukul gue tiba-tiba?" tanya Aldrich.

"Itu pelajaran atas apa yang lo katakan ke Aliesha semalem, sampai dia nangis."

"Maksud lo?"

"Ucapan lo semalam udah nyakitin hati Aliesha Al. Selama dia perjuangin lo gue gak pernah liat dia nangis karena di cuekin sama lo, tapi hanya dengan perkataan lo yang ngejelekin dia, Aliesha sampai nangis Al."

"Terus lo kenapa? Kenapa lo segitunya belain Aliesha? Atau lo beneran suka sama dia?"

Isaac menghela napas kasar mendengarnya. "Gue gak punya perasaan apapun sama Aliesha. Gue belain dia karena gue udah anggap dia sebagai adik gue sendiri. Dan gue gak akan biarin orang lain sakitin adik gue Al."

"Yakin cuma adik?" Aldrich bertanya dengan nada kesal.

"Stop!" lerai Axelle.

"Masalah gak akan selesai kalau kalian ribut," lanjutnya.

"Bener apa yang di bilang Isaac Al, semalem lo udah keterlaluan dengan ngejelekin Aliesha di depan banyak orang. Dan jujur aja semalam gue kecewa sama lo, karena gue juga ga akan rela liat Queen Olethros di sakitin sama orang, sekalipun itu lo," sahut Fadgham.

Setelah mendengar ucapan dari teman-temannya Aldrich menunduk lemah. Ia memikirkan kembali perkataan nya selamam terhadap Aliesha. Benar, ucapannya semalam memang kasar, ia merasa bersalah. Lelaki itu mengacak rambutnya frustasi dan melempar tasnya sembarang.

"Semalam gue emosi, gue cuma lagi emosi. Gue bener-bener ga berniat buat ngebentak Aliesha," ucap Aliesha terdengar menyesal.

"Apa yang buat lo emosi Al?" tanya Isaac.

"Ayah gue bilang kalau orang kepercayaan keluarga Lawrence berkhianat, bahkan sampai membunuh salah satu rekan kerja Ayah tanpa sepengetahuan Ayah, dan yang lebih parah dia adalah dalang dari kebakaran gudang pabrik almarhum Kakek gue," jelas Aldrich.

"Hah?! Maksudnya orang kepercayaan itu Om Ferdy?!" tanya Madava heboh.

Aldrich mengangguk.

Om Ferdy, sudah di kenal oleh inti Olethros karena memang Ferdy sangat dekat dengan keluarga Lawrence. Setiap inti Olethros main di rumah Aldrich, Ferdy kadang juga ikut menimbrung dengan mereka.

Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang