Bagian 60 [SADAR]

1.9K 116 18
                                        

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

 JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia Reanna seakan melambat, berlari sekencang mungkin namun terasa lama untuk sampai di ruang operasi Axelle. Tadi setelah mendapat telpon dari Isaac beberapa menit yang lalu, Reanna dan tiga wanita lainnya segera bergegas menuju rumah sakit yang di sebut Isaac di telpon tadi.

Masih menggunakan piyama kembar dan kardigan empat wanita itu sampai di ruang operasi dengan napas terengah. Terutama Reanna, sejak di perjalanan tadi Reanna tak berhenti menangis. Di depan ruang operasi itu terlihat empat lelaki yang sedang menunggu Axelle di dalam.

Semua mata tertuju pada Reanna, menatap kasihan wanita itu. Dengan langkah lunglai Reanna berjalan mendekati jendela ruangan itu. Lewat jendela itu Reanna bisa melihat keadaan Axelle yang sedang di operasi oleh beberapa dokter dengan alat medis yang terpasang di tubuh lelaki itu. Melihat kondisi Axelle yang seperti itu membuat Reanna makin terisak dan makin takut kehilangan.

"Axelle .... " lirihnya pelan. "Gue di sini ... Lo harus bertahan ... Demi gue lo harus bertahan ..."

Mereka yang melihat kesedihan Reanna tidak kuat menahan tangis. Nayyara yang mencoba menenangkan Madava pun ikut menangis. Milly memeluk Fadgham untuk membuat suaminya itu tenang.

"Gimana keadaan Axelle?" tanya Aliesha pada Isaac.

"Kita belum tau, operasinya belum selesai," jawab Isaac.

Aliesha berjalan mendekati Reanna. Ia merangkul bahu Reanna untuk memberikannya ketenangan. Aliesha mengerti perasaan Reanna, ia tahu betapa sakitnya melihat orang yang di cintai terluka dan sedang berjuang untuk hidup. Aliesha tahu seberapa takut Reanna kehilangan orang yang di sayangi, karena ia pernah merasakan itu semua.

"Udah Re, lo harus yakin Axelle akan selamat. Lo tau kan Axelle itu kuat, dia akan bertahan demi lo Re. Lo harus percaya sama Axelle."

"Gue takut Sha ... Gue takut ... Gue gak mau kehilangan Axelle untuk selamanya, hiks ..."

"Lo jangan takut, lo harus berdoa supaya operasi Axelle lancar dan dia kembali sehat."

Reanna langsung menghamburkan pelukannya pada Aliesha. Dia menangis terisak di sana. Aliesha juga ikut menangis, dengan mengelus punggung Reanna Aliesha berharap sahabatnya itu bisa merasakan ketenangan.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam itu berarti sudah satu jam operasi berjalan. Lampu merah di depan pintu ruang operasi pun belum berubah menjadi hijau menandakan bahwa operasi masih belum selesai juga.

"Sha kenapa operasinya belum selesai? Axelle gak papa kan? Gimana kalau dia pergi? Gue takut Sha ... Gue gak mau Axelle pergi ... Gue sayang sama dia ..."

Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang