Bagian 14 [BANDANA PEMBERIAN ALDRICH]

2.9K 227 11
                                    

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

Aliesha, Aldrich dan inti Olethros lainnya kini sedang menjalani hukuman mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aliesha, Aldrich dan inti Olethros lainnya kini sedang menjalani hukuman mereka. Karena tadi mereka ketahuan tidak mengikuti upacara dan memanjat tembok belakang sekolah.

Mereka semua menghormat pada bendera, sudah satu jam mereka berdiri di bawah terik matahari.

"Ya Allah haus banget gue," keluh Madava.

"Nasib nasib," ucap Fadgham terdengar pasrah.

"Axelle aku haus," rengek Shelina seperti anak kecil.

Axelle tak menggubris rengekan Shelina. Pandangan tertuju pada Reanna yang sedang memperhatikannya juga di Koridor sekolah.

"Re siapa sih tuh cewe dari tadi nempel mulu sama Axelle?" tanya Nayyara.

"Ga tau."

"Lo ga cemburu?"

"Cemburu? Gue? Ya enggak lah," jawab Reanna berbohong. Jujur saja hatinya sedikit kesal melihat ada wanita lain yang dekat dengan Axelle.

Bu Euis selaku guru ter-killer di SMA Wiramandala kini sedang mengawasi Aliesha, Aldrich and the gang yang di hukum. Guru dengan tubuh gempal itu menatap seram ke arah mereka sambil memegang kayu kecil di tangannya.

"Bu ga capek?" tanya Madava.

"Capek kenapa?" tanya Bu Euis sinis.

"Itu berdiri terus di situ, liatin kita-kita mulu, saya tahu Bu kita itu ganteng tapi ga usah di liatin gitu dong Bu."

Amarah Bu Euis makin menjadi, guru wanita itu berdecak pinggang sambil melotot. "DAVA! KAMU INI LAGI DI HUKUM SEMPET-SEMPETNYA BERCANDA!" bentak Bu Euis.

Madava ketakutan, lelaki itu bersembunyi di belakang tubuh Fadgham. "Eh ngapain sih lo," desis Fadgham.

"KESINI KAMU MADAVA!"

"Ampun Bu ampun."

"Bego! Bego! Bego!"

Aliesha memekik tiba-tiba. Semua pasang mata melihat ke arahnya. Gadis itu menggerutuki dirinya sendiri sambil memukul kepalanya.

Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang