[Di harapkan follow sebelum membaca]
___________
"Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya.
"Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...
Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aldrich menunggu kehadiran seseorang yang ingin di temui itu di sebuah cafe. Di mejanya sudah ada ice americano yang di pesannya. Tak berselang lama seorang lelaki dengan memakai setelan jas rapi menghampiri Aldrich dan duduk di kursi depannya.
Reygan, benar tadi Aldrich mengirim pesan pada lelaki itu untuk bertemu, membahas apalagi jika bukan mengenai Aliesha. "Ada apa lo mau ketemu sama gue?" tanya Reygan tanpa basa basi.
"Gue gak bisa, gue gak bisa jauhi Aliesha," jawab Aldrich to the poin.
Aldrich mengakuinya, ia tak bisa jauh dan mencoba menjauhi Aliesha walau hanya sehari. Jujur saja, selama seharian ia berusaha untuk menjauhi Aliesha ia sendiri pun tersiksa. Aldrich juga merasakan sakit dan tak tega pada hatinya. Aldrich tak mampu. Ia sungguh tak mampu bila harus jauh dari Aliesha. Hatinya benar-benar tersiksa, ia semua karena paksaan.
"Gue juga gak bisa liat lo dan Aliesha terus dekat, hati gue sakit setiap lo dan Aliesha kalau tetap bersama."
"Tapi gue gak tega Bang, gue tega liat Aliesha tersiksa, gue juga tersiksa Bang," ucap Aldrich dengan suara pelan.
"Dan gue lebih ga tega liat Aliesha menjalin hubungan dengan anak yang udah bunuh orang tuanya." Reygan mengatakan itu supaya Aldrich sadar.
"Gue akan buktiin kalau tuduhan lo itu gak bener."
"Terserah lo mau buat apa, yang jelas jauhin Aliesha dan lupain dia."
Aldrich menghela napas pasrah. "Oke gue jauhin Aliesha tapi gue mohon jagain dia 24 jam, Aliesha dalam bahaya."
"Tanpa lo suruh pun gue akan jaga dia."
"Ini bukan soal biasa. Ada yang mau nyakitin Aliesha, selama ini gue selalu jagain dia. Karena sekarang gue harus jauhin Aliesha, gue minta sama lo jagain Aliesha kemana pun dia pergi, orang itu bisa aja sakitin Aliesha di manapun."
"Gue akan jaga Aliesha."
"Ah dan ya, lo harus lepas gelang yang Aliesha kasih buat lo," lanjut Reygan sembari menunjuk pergelangan tangan Aldrich. Aldrich memperhatikan gelang dengan liontin matahari permberian Aliesha.
"Gak. Gue gak bisa lepasin gelang ini, kalau Aliesha tau dia bisa sakit hati," tolak Aldrich.
"Dan akan lebih sakit lagi kalau dia tahu orang tua pacarnya yang bunuh orang tuanya. Biarin Aliesha sakit hati dan benci sekalian sama lo."
"Kenapa lo gak kasih tau aja yang sebenernya? Biar Aliesha juga tau dan dia benci sama gue." Reygan diam tak menjawab. "Ah atau lo gak mau kalau Aliesha tau, abangnya yang dia sayang bohong sama dia," lanjut Aldrich dengan remeh.