Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
"Yeay! Kita menang!"
Gadis dengan slayer hitam di tangan kanan itu lompat jingkrak-jingkrak begitu sampai di markas Olethros. Dirinya bangga karena telah ikut serta dalam pertempuran Olethros dengan Achilles kali ini, apalagi dengan kemenangan Olethros.
"Tadi lo keren banget Sha," puji Madava.
"Al emang ga salah jadiin lo sebagai pacarnya," timpal Isaac.
Aliesha menatap malu Aldrich.
"Mau Aliesha jago bela diri atau pun engga gue ga akan salah milih, karena Aliesha sempurna buat gue dari segi apapun," ujar Aldrich sembari merangkul gadis yang berdiri di sebelahnya. Tentu saja perkataan Aldrich sudah membuat pipi Aliesha menyemburkan rona merah.
"Cieee Aliesha blushing," goda Fadgham. Aliesha segera menangkup pipinya, menyembunyikan rona merah itu karena malu.
"Sha mau pulang?" tawar Aldrich.
"Nanti deh barengan aja sama mereka."
"Nanti kemalaman Sha."
"Ga papa, orang aku aja biasanya tidur malam banget kok."
"Sekarang enggak. Ayo pulang aku antar, istirahatin badan kamu."
"Tapi masih pengen di sini," rengek Aliesha.
"Kita juga pulang kok Sha," sahut Isaac.
Axelle, Madava dan Fadgham menoleh cepat ke arah Isaac sambil mengkerut kan kedua alisnya. Rencananya mereka akan begadang sepanjang malam di markas, seperti malam-malam sebelumnya.
"Udah ga papa, kita juga mendingan pulang aja, kalian pasti capek kan? Mendingan istirahat aja," ucap Isaac.
"Kita balik aja biar Aliesha juga balik," lanjut Isaac dengan bisik-bisik kepada ketiga temannya.
"Ya udah lah yuk balik aja," celetuk Madava.
"Tuh mereka aja mau pulang, nanti kamu di sini sama siapa? Sendirian mau?" tanya Aldrich.
"Ck ya udah deh pulang aja," decak Aliesha.
"Ya udah kamu aku bonceng aja ya? Biar motor kamu anak-anak yang urus. Supaya kamu ga usah bawa motor, takutnya kecapekan."
"Dav, lo masukin motor Aliesha ke markas," titah Aldrich pada Madava.
Aliesha mengangguk. Aliesha berjalan lebih dulu, wanita itu masih kesal dengan Aldrich yang melarang untuk bergadang di markas. Sambil cemberut Aliesha memakai helmnya. Bukannya membuat Aldrich merasa bersalah, tapi lelaki itu malah di buat gemas dengan tingkah pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich(END)
Novela Juvenil[Di harapkan follow sebelum membaca] ___________ "Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya. "Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...